SUARA CIREBON – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon menyiapkan sebanyak 20 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang standby selama 24 jam, guna memantau dan merespons laporan kejadian bencana.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cirebon, Syamsul Huda, mengatakan, personel TRC itu dibagi menjadi empat grup dengan sistem sif. Para personel akan langsung bergerak ke lokasi saat mengetahui atau menerima laporan terjadinya bencana.
Syamsul memastikan, TRC BPBD Kabupaten Cirebon berada dalam kondisi siap menghadapi situasi apa pun. Menurutnya, personel TRC akan langsung bergerak ke lokasi bencana untuk melakukan penanganan awal.
“Tim kami standby setiap saat. Begitu ada laporan kejadian, mereka langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan penanganan awal,” ujar Syamsul Huda, Minggu, 23 November 2025.
Dalam memperkuat penanganan bencana, BPBD Kabupaten Cirebon juga menggandeng komunitas relawan seperti Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana).
Kehadiran komunitas ini dinilai sangat membantu, baik dalam memberikan informasi dini maupun mendampingi warga saat terjadi bencana maupun pascabencana.
“Komunitas seperti Destana, Kencana, dan relawan lainnya menjadi bagian dari sinergi besar dalam upaya penanggulangan bencana di lapangan,” kata Syamsul.
Ia memastikan, seluruh personel, peralatan, hingga logistik berada dalam kondisi siap pakai sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi terjadinya bencana. Menurutnya, langkah kesiapsiagaan tersebut sejalan dengan instruksi Bupati Cirebon, H Imron.
Di mana, SK terkait status siaga bencana juga telah disiapkan sebagai dasar operasional dalam menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
“Seluruh paket bantuan untuk penanganan awal sudah disiapkan, mulai dari sembako, terpal, tenda, dan berbagai alat pendukung lainnya,” jelasnya.
Selain itu, kendaraan operasional seperti mobil rescue dan mobil tangki juga dalam kondisi siap digunakan. Syamsul menegaskan, bencana tidak pernah memberi waktu untuk bersiap, sehingga tugas BPBD adalah selalu berada di barisan terdepan.
Tak hanya logistik, BPBD juga menyiagakan satu unit mobil khusus dapur lapangan untuk mendukung kebutuhan warga di titik-titik pengungsian.
Meski demikian, dirinya tetap berharap intensitas bencana di Kabupaten Cirebon setiap tahunnya bisa menurun sehingga masyarakat tidak banyak terdampak.
Jika kondisi cuaca memaksa terjadi bencana, ia memastikan BPBD akan bekerja maksimal untuk melindungi masyarakat.
“Harapan kami tentu bencana semakin berkurang,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.