Tetap Ngabuburit Walau Pandemi Covid-19. Ratusan kendaraan memadati jalan seakan mereka tak mempedulikan adanya penyebaran virus Corona.
TIDAK seperti Ramadan pada tahun sebelumnya yang beragam kegiatan keagamaan hadir selama satu bulan penuh. Kali ini, akibat pandemi Covid-19, hampir semuanya berubah dan hanya tersisa satu tradisi yang masih bertahan, yaitu ngabuburit atau menunggu datangnya bedug maghrib.
Seperti yang terlihat di salah satu pertigaan Jalan Raya Mertapada, tepatnya di area sekitar Pesantren Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Sore itu, Sabtu (25/4/2020), ratusan kendaraan memadati jalan tersebut seakan mereka tak mempedulikan adanya penyebaran virus Corona.
“Ngabuburit ini merupakan tradisi Ramadan kang. Walaupun banyak pemberitaan terkait virus Corona, tetapi bagi kami itu bukan alasan untuk tidak menikmati suasana ngabuburit. Yang penting kita menggunakan masker dan setelah datang di rumah langsung cuci tangan dengan sabun “kata salah seorang warga yang sedang menikmati suasana ngabuburit, Jaenal kepada Suara Cirebon.
Baca Juga: Polresta Cirebon Kembali Salurkan Ratusan Paket Sembako di 6 Kelurahan
Sementara itu, salah seorang warga lainnya yang berprofesi sebagai penjual sayur, Wati menuturkan, dirinya mengaku merasa gelisah karena dibatasi untuk melakukan ibadah. Bahkan, dia pun mengaku sedih karena tidak bisa melaksanakan Salat Tarawih di masjid.
“Kami masyarakat sangat sedih, gara-gara virus Corona kegiatan kami dibatasi, terutama untuk melaksanakan ibadah Salat Tarawih. Padahal Tarawih ini hanya ada di bulan Ramadan. Akhirnya kami semua merasakan sesuatu yang sangat berbeda di Ramadan tahun ini, entah sampai kapan semuanya akan berakhir,” ujarnya.
Baca Juga: Kantor KPU Akan Segera Dibangun di Lahan Baru
Dari pantauan Suara Cirebon, memang banyak masjid yang tidak menggelar pelaksanaan Salat Tarawih, namun tidak sedikit pula masjid atau musala yang menggelar Salat Tarawih berjamaah. (Agus)