SEJUMLAH pedagang di kawasan Pasar Mambo Majalengka mengeluh, pendapatan mereka pada Bulan Ramadan tahun ini jauh berkurang dibandingkan tahun lalu. Wabah virus corona yang terjadi saat ini, dan mengharuskan warga diam di rumah menjadi sumber permasalahan para pedagang.
Penjualan dirasakan cukup lumayan pada hari pertama Ramadan. Namun pada hari kedua dan hari –hari selanjutnya pembeli berkurang sehingga berdampak pada pendapatan mereka. “Pada hari pertama pembeli masih cukup banyak,meski tidak seramai seperti tahun lalu.Namun mulai hari kedua sampai hari ini pembeli jauh berkurang,” ujar Nana penjual aneka makanan berbuka puasa, Selasa (28/4/2020).
Menurunnya jumlah pembeli kata Nana karena adanya penjagaan dari petugas Satgas Covid -19 Majalengka yang menertibkan pembeli,dan menegur mereka yang berkerumun dan tidak menggunakan masker. Sehingga kata Nana pembeli mungkin merasa kurang nyaman sehingga tidak lagi datang untuk berbelanja kebutuhan berbuka puasa pada hari berikutnya. “Mau gimana lagi,pedagang juga tidak dapat berbuat apa-apa,” keluhnya.
Baca Juga: Pemkab Gagas Satgas Keagamaan Covid-19
Berkurangnya jumlah pembeli juga dirasakan Yudi, pedagang lainnya yang berdagang aneka minuman segar disi barat SMAN 2 Majalengka. Ramadan tahun lalu, kata dia, 100 gelas minuman segar dapat terjual dalam hitungan jam,mulai Pukul 16.00 WIB hingga tiba waktu berbuka puasa. Namun puasa kali ini, bisa menjual setengahnya saja sudah untung.
“Pada hari pertama saya bisa menjual sampai 55 gelas,tapi sejak hari kedua sampai hari hanya bisa menjual sekitar 30 gelas saja,” akunya.
Baca Juga: IDI Pertanyakan Kinerja Posko Perbatasan Covid-19
Tak hanya penjual makanan untuk berbuka puasa (takjil) saja yang mengeluhkan sepinya penjualan pada Ramadhan tahun ini yang bersamaan dengan adanya wabah virus corona. Menurunya jumlah pembeli yang berimbas pada pendapatan juga dirasakan Dedeh.Penjual ayam goreng ini mengaku hanya mampu menjual setengah dari omset tahun lalu.”Jauh berbeda dengan Ramadhan tahun lalu,karenanya saya tidak berani menyetok daging ayam, kuatir tidak terjual,” ujarnya. (Dins/SC)