MAJALENGKA, SC- Pandemi Covid-19 berimbas pada rencana pengembangan dan operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Guna menjaga keberlanjutan beroperasinya BIJB, Pemprov Jawa Barat menggelontorkan anggaran sekitar Rp53 miliar, dalam bentuk penyertaan modal.
Sejak pandemi, nyaris tidak ada aktivitas di bandara kebanggaan masyarakat Majalengka dan Jawa Barat tersebut. Kondisi itu memunculkan banyak spekulasi, termasuk munculnya rumor bahwa pengoperasian BIJB dihentikan. Rumor yang mengatakan BIJB berhenti beroperasi ini dibantah oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Hj. Ineu Purwadewi Sundari, Sabtu (6/11/2020).
Di hadapan awak media saat melakukan reses di Kabupaten Majalengka, Ineu mengatakan tidak benar kalau BIJB berhenti operasi. Untuk menjaga tetap beroperasinya BIJB Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mensupport anggaran berupa penyertaan modal lebih dari Rp53 miliar.
“Aktivitas memang mengalami penurunan karena munculnya pendemi tak hanya BIJB, semua bandara mengalami hal yang sama, dan untuk BIJB Pemprov memberikan bantuan agar tetap beroperasi melalui APBD murni dan juga perubahan tahun 2020,” kata Politisi PDI Perjuangan ini.
Dengan demikian kata Ineu tidak benar juga kalau bantuan untuk Bandara Kertajati dihentikan. DPRD bersama pemprov segera menschedule dan mereview kembali sekaligus memberikan support pada anggaran perubahan 2020 ini sekitar Rp53 miliar.
BACA JUGA: Jalan Akses Menuju BIJB Mulai Dibangun
Menurut Ineu berkenaan dengan BIJB, pihaknya dalam hal ini DPRD Jabar dan Pemprov memiliki satu pemikiran dan keinginan yang sama kuat
“Kami bersama Pemprov akan tetap berupaya agar bandara tetap beroperasi. Bahkan, Gubernur malah minta support anggaran agar BIJB bisa melanjutkan program-program yang sempat terhambat karena pandemi Covid-19,” jelasnya. (Dins)