KABUPATEN CIREBON, SC- Hari pertama uji coba jalur satu arah atau one way di dua ruas jalan di pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon, masih didapati sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang melawan arus.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Deni Supdiana yang memantau langsung penerapan one way hari pertama di ruas jalan Dewi Sartika, Sumber, mengaku masih banyak pengguna jalan yang mencoba melawan arus.
“Dari pagi ya kita memantau disini, karena itu merupakan jam-jam padat arus kendaraan,” kata Deni Supdiana, Senin (14/12/2020).
Menurut Deni, uji coba one way tersebut masih dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat dan akan dilakukan sampai hari Jumat (18/12/2020) mendatang. Sesuai Undang-Undang tentang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, penerapan one way adalah kewajiban Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon. Karena, Sumber merupakan pusat Ibu Kota Kabupaten Cirebon.
“Kenapa kita mencoba untuk rekayasa lalu lintas di Sumber, karena sumber merupakan pusat perkotaan, pusat Ibu Kota Kabupaten Cirebon,” kata Deni.
Ia menjelaskan, kondisi lalu lintas di Sumber tidak tertata dan masih belum rapih. Bahkan dari sisi estetikanya pun tidak menunjukkan Kota Sumber sebagai sebuah perkotaan. Selain itu, lanjut Deni, manajemen rekayasa lalu lintas atau one way juga dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan serta untuk menciptakan keamanan berlalu lintas bagi para pengendara.
“Kita juga ingin menata wilayah-wilayah yang dianggap sebagai pusat perkotaan seperti Jalan Dewi Sartika ini,” terangnya.
Deni menambahkan, one way di sepanjang Jalan Dewi Sartika juga sekaligus untuk menata lokasi parkir yang saat ini masih semrawut. Termasuk juga menata Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sepanjang Jalan Dewi Sartika hingga ke Pasar Sumber.
“Jadi dari arah Jalan Dewi Sartika depan Polresta Cirebon sampai ke ke pasar itu mulai dibelokkan ke kanan arah Pangeran Kejaksan. Juga jadi dari arah Mandirancan menuju Pasar Sumber tidak bisa langsung ke Jalan Pangeran Kejaksan, kita belokkan ke Sumber lalu melewati Kompleks Perkantoran Sumber,” papar Deni.
Sehingga, lanjut Deni, pengendara yang datang dari arah Mandirancan atau Plangon bisa melihat keberadaan pusat-pusat kegiatan baru di Kompleks Perkantoran Sumber. Terlebih, ke depan Taman Pataraksa juga akan dibangun dan belum diketahui masyarakat luas.
“Ya mudah-mudahan bisa efektif karena kita ingin memecah pusat keramaian, ingin menciptakan pertumbuhan perekonomian baru. Dengan adanya jalur-jalur yang dilewati kendaraan akan tumbuh keramaian-keramaian dan tidak terputus,” papar Deni.
BACA JUGA: Dishub Sosialisasi Penertiban Angkutan Galian C
Setelah diterapkan di wilayah Sumber, Deni mengungkap uji coba rekayasa lalu lintas akan dilakukan di pusat-pusat keramaian lainnya di wilayah Kabupaten Cirebon seperti Ciledug dan Arjawinangun. Bahkan, pada tahun 2021 mendatang rekayasa lalu lintas juga dipastikan akan diberlakukan di Jalan Tuparev.
“Untuk one way di Sumber harapannya lalu lintas ibu kota tertata untuk keamanan, kelancaran, keselamatan arus orang dan barang yang akan melintas di ibukota,” ungkapnya. (Islah)