SUMEDANG, SC- Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana mengaku sangat mengapresiasi inisiatif Kepala Desa Sukahayu, Sumedang dalam penyelenggaraan Akademi Keluarga Jabar Juara (AKJJ) dengan memanfaatkan alokasi dana desa. Inisiatif ini menjadi kata kunci keberhasilan penanggulangan stunting di Kabupaten Sumedang.
“Ini wujud dukungan luar biasa pemerintah daerah untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Komitmen ini menunjukkan bahwa pemerintah desa sudah menyadari pentingnya menyiapkan sebuah masyarakat berkualitas mulai dari keluarga. Keluarga berkualitas menghasilkan masyarakat berkualitas. Masyarakat berkualitas menghasilkan bangsa berkualitas,” ungkap Kusmana saat menghadiri wisuda Akademi Keluarga Jabar Juara (AKJJ) Kelas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), di Sumedang, beberapa hari lalu.
Keluarga, sambung pria yang akrab disapa Uung, merupakan entry point program Bangga Kencana. Dan, pembangunan keluarga berlangsung secara simultan sesuai siklus kehidupan manusia. Dengan demikian, program bergulir dan menyasar calon-calon keluarga atau remaja, keluarga itu sendiri, 1000 hari pertama kehidupan (HPK), hingga lanjut usia (Lansia).
Sementara Analis Pengembangan Program Bina Anak BKKBN Mila Yusnita menjelaskan, AKJJ merupakan transformasi dari Akademi Keluarga Hebat Indonesia yang digagas Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB University bekerjasama dengan BKKBN pada 2018 lalu. Program ini merupakan edukasi keluarga yang diikuti keluarga yang memiliki anak usia di bawah dua tahun atau ibu hamil untuk pencegahan stunting.
Dalam program ini, sambung Mila, keluarga mengikuti edukasi selama 14 kali pertemuan dengan 14 materi terstruktur. Selama mengikuti kegiatan, keluarga mendapatkan pengetahuan sekaligus praktik pelaksanaan fungsi keluarga yang merupakan materi pokok dalam kegiatan AKJJ. Materi pendukung yang diberikan adalah pengetahuan dan praktik pengasuhan, mengelola keuangan keluarga, perkembangan tugas keluarga di periode 1000 HPK, dan menjadi pribadi tangguh dalam keluarga.
“BKKBN dan IKK IPB menyusun model, mengembangkan pilot project. Selanjutnya, pemerintah daerah mengadopsi program ini untuk dilaksanakan di daerah masing-masing. Menurut catatan kami, pada saat ini baru berlangsung di Jawa Barat. Salah satunya di Kabupaten Sumedang ini. Kami berharap ke depan bisa berlangsung secara nasional. Dengan demikian, upaya percepatan penurunan stunting bisa berjalan lebih efektif,” terang Mila.
BACA JUGA: BKKBN-DP3AKB Jabar Sepakat Akselerasi Bangga Kencana
Akademi Keluarga Jabar Juara (AKJJ) Kelas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dihelat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sumedang resmi mewisuda 130 lulusannya pada 10 Desember 2020. Prosesi wisuda dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Herman Suryatman di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang.
Herman berpesan kepada para wisudawati untuk mengamalkan ilmu yang diperoleh selama tiga bulan mengikuti akademi. Mantan Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini optimistis para wisudawati mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama AKJJ. Hasil akhirnya adalah terjadinya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Sumedang. (Malik)