DI bulan suci Ramadhan ini, literasi menjadi suatu hal penting yang harus terus digaungkan dan diaplikasikan oleh setiap orang dalam kehidupannya. Pasalnya, meski suasana puasa ini, namun ilmu, wawasan dan pengetahuan, harus terus ditingkatkan dengan giat berliterasi.
Hak itu dikemukakan dosen jurusan BKI IAIN Syekh Nurjati (SNJ) Cirebon, Herny Gusbrava, MPd CH CHt CNLP. Selain sibuk sebagai dosen, perempuan yang biasa disapa HG ini juga merupakan konsultan pendidikan, penulis naskah film, instruktur pengembagan diri, serta instruktur program capacity building.
“Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, di mana setiap langkah positif adalah sebagai bentuk ibadah serta pencapaian aktualisasi diri para penggiat literasi dalam berliterasi,” kata HG kepada Suara Cirebon, Minggu (18/4/2021).
BACA JUGA: Fifi Novianty, Alumni IAIN Cirebon Jadi Lulusan Magister Tercepat dan Terbaik di KPI UIN Yogyakarta
Wanita cantik kelahiran Bandung, 21 November 1981 itu mengakui, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi para penggiat literasi di bulan Ramadhan pada masa pandemi ini.
“Yaitu bagaimana caranya dapat mengemas pesan kehidupan dengan cara kreatif dengan menggunakan optimalisasi media IT, sehingga produktivitas tetap berjalan dengan efektif dan efesien,” katanya.
Menyurut HG, tidak bisa dipungkuri media sosial memiliki peran penting dalam membangun dakwah literasi, karena itu para penggiat literasi dituntut untuk meng-upgrade keilmuan teknologi, kecakapan komunikasi dalam menyampaikan literasi dan membangun minat masyarakat dalam berliterasi.
“Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan tertentunya keberkahan itu sendiri salah satunya dapat diraih melalui aksi nyata dalam membangun mental positif dengan menggerakkan masyarakat akan pentingnya literasi dalam pencapaian aktualisasi dirinya hingga terbentuk kecakapan antara intrapersonal dan interpersonal,” imbuhnya.
HG yang pernah meraih prestasi sebagai Wanita Inspiratif, Pembuat Capacity Building Terbaik, Penulis Film “Bangunkan Aku”, Penulis Film “Pelarian”, Sutradara Film “Pelarian”, Trainer Terbaik se Nasional itu menyebut, bukankah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang memberikan manfaat untuk sekitarnya.
BACA JUGA: Fifi Novianty, Tekuni Literasi Sarat Prestasi
Hal itu, menurut dia, bisa dijadikan sebagai salah satu visi hidup sehingga kondisi apapun termasuk kondisi dalam berpuasa tidak menghalangi untuk tetap berproduktivitas dan berkarya untuk kebermanfaatan hidup.
“Selamat menghidupkan kehidupan dengan keluasaan ilmu, kelapangan hati dan kerendahan hati dalam berliterasi. Mari kita bangun kekonsitenan dalam berliterasi hingga terus belajar menjadi manusia yang bermanfaat,” pungkasnya. (Yusuf)