KABUPATEN CIREBON, SC– Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) melakukan pengecekan titik pos penyekatan antarprovinsi dari mulai Karawang, Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka hingga Kabupaten dan Kota Cirebon.
Pengecekan dalam rangka kesiapan Operasi Ketupat Lodaya 2021 itu, dilakukan Karo Ops Polda Jabar, Kombes Pol Stephen M. Napiun didampingi Kabag Binaopsnal Dit Lantas Polda Jabar, AKBP Bayu Catur Prabowo dan Kasatlantas Polresta Cirebon Kompol Akmat Troy Aprio.
Turut hadir dalam kegiatan itu, jajaran Saltalntas Polresta Cirebon, unsur TNI, Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dan BPBD Kabupaten Cirebon.
Karo Ops Polda Jabar, Kombes Pol Stephen M. Napiun melalui Kabag Binaopsnal Dit lantas Polda Jabar AKBP Bayu Catur Prabowo mengatakan, pihaknya mengecek kesiapan di 151 titik penyekatan yang ada di Jawa Barat.
BACA JUGA: Soal Larangan Mudik, Petugas Sampai Pantau Titik Sandar Pemudik Jalur Laut
“Kami dari hari kemarin melaksanakan kegiatan pengecekan beberapa pos pengamanan dan pos penyekatan mulai dari wilayah Karawang kemudian Purwakarta, Subang,” kata Bayu Catur Prabowo, di lokasi pengecekan GT Palimanan, Rabu (28/4/2021)
Selain di GT Palimanan, sebelumnya, pihaknya melaksanakan kegiatan di wilayah Bogor untuk memantau kesiapan penyekatan dari Cianjur, Sukabumi dan Bogor.
“Dari hasil pengecekan alhamdulilah personel Polres seluruh jajaran sudah merencanakan kegiatan penyekatan ini dengan cukup matang dan mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Pihaknya berpesan agar dilakukan antisipasi karena jarak titik pemeriksaan cukup jauh dari pintu putar balik.
“Tadi kami melaksanakan simulasi untuk wilayah Palimanan, ini cukup unik karena jarak pintu pemeriksaan kemudian putar balik ini cukup lumayan jauh sehingga kalau kendaraan itu dilepas begitu saja ada kekhawatiran mereka akan menggunakan jalur lain untuk keluar wilayah Cirebon,” ujarnya.
BACA JUGA: Hibah Lahan UGJ Tak Bisa Dilanjut
Menurutnya, kendaraan-kendaraan yang sudah dilakukan pemeriksaan mulai dari pemeriksaan identitas hingga dokumen-dokumen yang harus dilengkapi, apabila tidak lengkap akan dikumpulkan di satu titik sambil menunggu pemeriksaan kendaraan yang lain, setelah itu dilakukan pengawalan.
“Kalau kita lihat kurang lebih jaraknya satu kilo meter jarak dari titik pemeriksaan ke putar balik, karena setelah lepas dari sini dan kalau kita lepas mereka untuk pulang putar arah sendiri ada kemungkinan mereka akan tidak mematuhi sehingga kita perlu melakukan kegiatan pengawalan,” pungkasnya. (Kirno)