MAJALENGKA, SC- Sikap warga Kabupaten Majalengka yang dari awal menolak rencana pembentukan Provinsi Cirebon tak berubah. Tak hanya warga, Bupati Majalengka H. Karna Sobahi juga mengaku tak tertarik dengan rencana yang kembali digulirkan oleh sejumlah tokoh dan elit partai politik tersebut.
Sejumlah warga yang ditanya terkait rencana pembentukan Provinsi Cirebon, mengaku lebih senang tetap bergabung dengan Provinsi Jawa Barat. “Itu kan wacana lama, sekarang diangkat lagi oleh sekelompok orang,” ujar Kosasih, salah satu tokoh pemuda Majalengka, Selasa (28/9/2021).
Menurut Kosasih,sejak awal wacana pembentukan,masyarakat kabupaten Majalengka sudah tak mendukung. Bahkan kata dia ketika wacana mengemuka untuk kesekian kalinya, Pemkab Majalengka telah dengan tegas menyatakan menolak bergabung.
”Wacana ini timbul tenggelam, 2012 rencana pembentukan kembali mengemuka, saat itu Pemkab Majalengka secara terbuka menyatakan menolak untuk bergabung,” tuturnya.
Warga Kecamatan Argapura ini memprediksi sikap masyarakat Kabupaten Majalengka tidak akan berubah. “Dan sikap ini sepertinya tidak akan berubah, tapi tidak menutup kemungkinan sekarang mendukung karena pimpinan pemerintahanya sudah berganti,” ujarnya.
Ia menambahkan secara pribadi,dirinya menginginkan Jawa Barat tetap utuh tidak dipecah-pecah dengan berbagai alasan. “Tak ada jaminan dengan berpisah dari Jawa Barat, masyarakat akan lebh maju dan sejahtera,” tukasnya.
Terpisah Bupati Majalengka H. Karna Sobahi juga tak merespon wacana pembentukan Provinsi Cirebon yang kembali mengemuka. “Saya belum tertarik berbicara Provinsi Cirebon. Kami masih konsentrasi mengurus Covid-19 dan pembangunan di Majalengka,” kata Bupati Karna.
BACA JUGA: KP3C Optimistis Provinsi Cirebon Raya Mampu
Dia mengaku tidak tertarik dengan wacana itu sejak mencuat beberapa tahun ke belakang. Ketidaktertariknya itu, baik dirinya sebagai pribadi maupun kepala daerah. “Sejak dari awal pun (muncul) isu Provinsi Cirebon, Majalengka tidak pernah ikut-ikutan. Karena tidak tertarik saya. Baik secara pribadi maupun secara (status) bupati,” katanya.
Lebih jauh Bupati Karna menegaskan, ketidaktertarikannya itu bukan dikarenakan tidak mendukung atau mendukung. Ditegaskannya, Jabar kemungkinan besar tidak akan membiarkan Majalengka melepas begitu saja. “Bukan tidak mendukung. Kalau pun mendukung, Jabar tidak memberikan (izin) Majalengka gabung. Yakin saya Jabar tidak akan melepaskan Majalengka. Mengapa? Karena ada BIJB,”ucapnya. (Dins)