KABUPATEN CIREBON, SC- Para petani di Desa/Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon mengeluhkan irigrasi SP Srombyong -Bungko pada musim tanam 2022 dalam kondisi dangkal dan tidak terurus. Kemudian banyak tanggul irigrsasi yang jebol, tidak terawat sehingga air tersumbat karena dipenuhi rumput.
Kuwu Kapetakan, Maryono mengatakan, terkait saluran Sungai Srombyong ada petani datang ke desa mengeluhkan saluran SP Srombyong Bungko.
Kuwu Maryono mengakui, karena saluran itu terlalu tinggi butuh pengurasan normalisasi, kemarin juga banyak yang komplain terkait permasalahan saluran itu tidak bermanfaat. Sedangkan yang namanya saluran itu untuk mengalirkan atau mengairi sawah.
“Makanya kami minta dan memohon kepada kepala UPTD atau kepala PSDA untuk menindaklanjuti mengenai saluran irigrasi Srombyong Bungko kira – kira airnya lancar bisa mengairi sawah – sawah di sekelilingnya itu permintaan dari kami seperti itu,” kata Kuwu Maryono, kemarin.
Dijelaskan, kendalanya tanah itu terlalu tinggi sedimennya jadi tidak bisa mengalir, sampai sekarang cuma babat rumput. Padahal kalau bapat rumput percuma.
“Makanya pihak PSDA atau PUPR tidak sanggup kami juga mau melaksanakan diri dari anggaran dana desa, cuma itu kan kewenangan kabupaten atau kewenangan provinsi makanya kalau saya misalnya melangkah untuk melakukan pengurasan nanti takut disalahkan,” katanya.
BACA JUGA: Perkenalkan Program MASBro, Bukti Nyata BBWS Respek
Saluran itu dari perbatasan itu kurang lebih 1 kilo meter sampai sekarang tidak berfungsi karena airnya tidak mengalir, padahal sangat dibutuhkan oleh petani.
“Jadi akhirnya air arahkan ke sawah-sawah orang Si Bubut petani kita yang dikatakan itu tidak kebagian air makanya sering cekcoklah dengan petani lain seperti itu, apalagi musim kemarau buat main bola anak kecil,” ujarnya. (Kirno)