KABUPATEN CIREBON, SC- Pemerintah Desa Jemaras, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, menggelar berbagai acara seperti karnaval, pagelaran budaya tari topeng, pagelaran sintren pagelaran berokan dan pengajian umum, dalam rangka memperingati Hari Jadi Jemaras yang juga dikenal dengan Rajaban Mbah Buyut Nyi Gede Jemaras.
Acara tersebut, tidak hanya dihadiri warga setempat namun juga para sultan di antaranya, Sultan Kasepuhan, Sultan Kanoman dan Sultan Kacirebonan.
Kuwu Jemaras Kidul, Isgiantoro mengatakan, selain untuk melestarikan budaya, acara itu diharapkan dapat menggugah kesadaran generasi muda bangsa dalam mencintai peninggalan lelulur.
BACA JUGA: Gegesik Kulon Lestarikan Budaya Tari Topeng
“Karena dengan budaya kita dapat mempersatukan bangsa. Mudah-mudahan dengan adanya pagelaran seni budaya ini dapat memacu generasi-generasi muda ke depan, kiranya bisa meneruskan melestarikan budaya kita,” kata Isgiantoro, Selasa (1/3/2022).
Isgiantoro berharap, melalui pelestarian adat lelulur akan tumbuh penguatan jati diri budaya Desa Jemaras Kidul.
“Insyaallah di tahun-tahun yang akan datang akan selalu mensupport untuk kemajuan dan akan selalu membina dalam mencari bibit-bibit dan potensi untuk seni budaya,” ujarnya.
BACA JUGA: Kenalkan Wilayah dan Seni Budaya, Bupati Cirebon Bakal Ajak Kosti Gelar Gowes Tingkat Nasional
Ia menuturkan, berdasarkan catatan orang-orang tua, lahirnya Desa Jemaras jatuh pada tanggal 27 Rajab.
“Karena itu peringatan Hari Jadi Jemaras kerap disebut Rajaban Mbah Buyut Nyi Gede Jemaras karena jatuh pada tanggal 27 Rajab,” pungkasnya. (Vicky/Narsita)