Terlebih, imbuh Imron, dalam penerapan Pancasila tersebut, para pelajar harus dapat menerapkan nilai dan potensi kearifan lokal.
“Karena anak didik kita yang sekarang ini, 20-30 tahun yang akan datang akan menjadi pemimpin Cirebon dan bangsa Indonesia. Karenanya perlu disiapkan ilmunya, budayanya yang tidak luntur dengan pengaruh budaya lain (negara luar, red),” tandasnya.
BACA JUGA: Paskibraka SMPN 2 Plered Intens Latihan Jelang HUT Kemerdekaan RI
Dalam kesempatan itu, Kepala SMPN 1 Kedawung, Hj Yeni Suryani menjelaskan, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
“Di dalam kurikulum merdeka itu ada P5, salah satu materi intrakurikuler tapi bukan mata pelajaran. Jamnya 25 persen dari seluruh jumlah pelajaran. Setiap sekolah dalam setahun minimal tiga projek. Projek pertama adalah kearifan lokal. Jadi semua siswa kelas 7 dibimbing untuk mengenal budaya di lingkungan kecamatan,” kata Yeni.
Menurut Yeni, salah satu kearifan lokal yang dikenalkan kepada para siswa yakni usaha emping melinjo yang selama puluhan tahun berkembang di masyarakat sekitar SMPN 1 Kedawung.