JMA belum bisa memprediksikan ketinggian tsunami yang menyentuh wilayah daratan Jepang akibat letusan Gunung Api Semeru di Jawa, Indonesia.
BMKG Jepang terus memantau perkembangan letusan Semeru dari citra satelit. Sekaligus mengamati perubahan dengan gelombang tekanan akibat erupsi.
Citra satelit yang dikabarkan BMKG Jepang menyebutkan belum menemukan tanda-tanda ada perubahan pada pola pasang surut gelombang di wilayah perairan Pasifik dan Jepang.
“Kami akan mengabari Anda perkembangan terbaru mengenai pengamatan potensi tsunami,” tutur BMKG Jepang.
BACA JUGA: Cirebon Belum Aman dari Ancaman Bencana, BMKG Prediksi Januari 2022 Puncak Curah Hujan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) juga mengklarifikasi soal informasi tsunami Jepang akibat letusan Semeru.
“Semeru memang meletus, tapi tidak sebesar itu dampaknya,” tutur BNPB, Minggu malam.
Sebelumnya, Minggu siang pukul 12.00 WIB, PVBMG menyatakan status Gunung Api Semeru di perbatasan Kabupaten Malang dan lumajang, Jawa Timur telah dinaikkan dari Level 3 (Siaga) ke Level 4 (Awas).
Kenaikan level atau status Gunung Api Semeru dari siaga ke awas menyusul perkembangan terkini terhitung dari intensitas letusan atau erupsi.