SUARA CIREBON- Air sungai Tumaritis yang ada di Desa Pegagan Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon kini sudah mengalir lancar.
Kondisi airnya juga sudah tak lagi kotor seperti sebelumnya. Pasalnya, sampah dan tumbuhan eceng gondok yang memenuhi sungai tersebut sudah dibersihkan oleh pihak terkait.
Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, tanaman eceng gondok yang memenuhi Sungai Tumaritis ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Bahkan, kata Wabup Cirebon, kondisi tersebut diperparah dengan sampah yang kian hari semakin bertambah sehingga memperburuk kondisi Sungai Tumaritis.
Akibatnya, jelas Wabup Cirebon, aliran sungai menjadi tersendat atau tidak lancar, sehingga berpotensi menjadi penyebab terjadinya banjir ketika hujan turun dengan inrensitas tinggi.
“Tanggal 2 Desesmber tahun lalu saya didampingi Camat Kapetakan beserta Kuwu se-Kecamatan Kapetakan meninjau sungai Tumaritis ini, masih dipenuhi eceng gondok dan sisa-sisa sampah,” ujar Bunda Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih, Rabu 15 Februari 2023.
Kini, kondisi sungai sudah bersih dari eceng gondok dan sampah karena pihak dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (CC) sudah melakukan normalisasi.
Dimana, pengerukannya sendiri dilakukan dengan menggunakan alat berat sehingga bisa lebih cepat dan tuntas.
Karena sebelumnya, beberapa tahun lalu sungai tersebut pernah dilakukan pembersihan secara gotong royong oleh warga sekitar bersama TNI dan Polri.
Namun karena keterbatasan alat, maka pembersihan sungai Tumaritis menjadi tidak maksimal.
“Alhamdulillah, saya tinjau lagi pada Rabu 15 Februari 2023 ternyata sudah dilakukan normalisasi oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung. Terimakasih saya sampaikan kepada BBWS Cimanuk Cisanggarung,” ujar Bunda Ayu.
Ia mengimbau kepada masyarakat sekitar sungai untuk bisa menjaga sungai Tumaritis agar tetap bersih. Salah satu caranya adalah dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Himbauan tersebut, juga berlaku bagi masyarakat Kabupaten Cirebon secara umum agar tidak membuang sampah di sungai di sekitarnya.
“Jangan kotori sungai, kalau lingkungan bersih, segala penyakit juga akan jauh. Sebaliknya, kalau lingkungan kita kumuh, maka berbagai penyakit pasti akan cepat datang,” pungkasnya.***