SUARA CIREBON – Diantara syarat puasa atau shaum Ramadhan, ialah mampu. Mampu diartikan secara fisik dan psikis, kejiwaan.
Orang yang secara kejiwaan tidak sehat, seperti orang gila, tidak punya kewajiban menjalankan shaun atau puasa Ramadhan. Pun demikian dengan orang sakit fisik, termasuk keadaan lanjut usia (lansia).
Bagaimana ketentuan atau hukum mengenai orang sakit dan lansia terhadap kewajiban puasa atau shaum Ramadhan.
Soal shaum atau puasa Ramadhan untuk orang sakit dan lansia, Asy-Syaikh as-Si’di berkata :
“Seorang yang tidak mampu lagi berpuasa kerana lanjut usia atau karena penyakit yang tidak ada harapan sembuh, berkewajiban memberi makan seorang fakir miskin untuk setiap hari puasa (yang ditinggalkannya).”
Orang yang tidak mampu lagi berpuasa ada dua golongan:
1. Orang tua lanjut usia (lansia) yang tidak mampu sama sekali berpuasa, atau merasakan beban yang sangat berat ketika berpuasa.
Lanjut usia yang dimaksud di sini adalah yang belum mengalami kepikunan. Adapun yang telah mengalami kepikunan, sudah bukan mukallaf lagi.