SUARA CIREBON – Indonesia dipastikan telah terbebas dari sanksi berat FIFA atas hasil penyelidikan dan evaluasi Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ketua umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan, FIFA hanya memberi sanksi ringan berupa sanksi administratif kepada sepakbola Indonesia.
“Kita diberi sanksi administratif. Meski begitu, FIFA memberi ancaman tegas. Jika insiden seperti Tragedi Kanjuruhan kembali terjadi, seluruh pertandingan langsung dihentikan seketika itu juga,” tutur Erick Thohir, Senin, 5 Juni 2023.
Dengan terbebaskan Indonesia dari sanksi berat FIFA, Erick Thohir pun memastikan bahwa Liga 1 Indonesia akan kembali bergulir.
Perizinan untuk pelaksanaan kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023-2024 telah keluar. Namun dengan sejumlah pengetatan aturan, terutama untuk aspek keamanan di setiap pertandingan.
“Liga 1 Indonesia akan kembali bergulir. Ijin sudah keluar. Prosesnya sudah dimulai. Namun dengan berbagai catatan agar peristiwa tragedi Kanjuruhan tidak terulang,” tutur Erick Thohir.
Dijelaskan, pelaksanaan Liga 1 Indonesia untuk musim 2023-2024 akan ada sejumlah perubahan aturan yang menjadi bagian reformasi sepakbola di Tanah Air.
Salah satu untuk mencegah terjadinya kerusuhan, nantinya ada larangan suporter tim tandang ikut serta menonton langsung pertandingan di stadion tempat klubnya bermain di kandang lawan.
“Nantinya ada peningkatan keamanan di setiap pertandingan. Sejak perencanaan sudah duduk bersama melibatkan instansi keamanan seperti Polri dan TNI,” tutur Erick Thohir.
PSSI juga membuat aturan ketat untuk para suporter. Nantinya, suporter tim tandang atau away, tidak diperkenankan ikut hadir menonton di stasion membela timnya saat bermain di kandang lawan.
“Kita berada dalam ancaman sanksi tegas FIFA. Karenanya, aspek keamanan ditingkatkan. Suporer tandang dilarang hadir membela timnya langsung ke stadion,” tutur Erick Thohir.
Para suporter dan klub harus memaklumi ini. Sebab ancaman FIFA itu sangat serius. Begitu terjadi kerusuhan, seluruh pertandingan atau Liga 1 dihentikan saat itu juga.
“Jadi nanti suporter dan klub jangan berpikiran macam-macam. Kita ingin sepakbola Indonesia selamat dari sanksi FIFA. Sembari terus memperbaiki peraturan, terutama soal keamanan di setiap pertandingan,” tutur Erick Thohir.
Panitia dari tim tuan rumah nantinya juga harus menjelaskan rencana detil soal aspek keamanan dan pengamanan sebelum pertandingan digelar.
“Tuan rumah bersama unsur Polri dan TNI, nantinya sama-sama memastikan jaminan keamanan di setiap pertandingan,” tutur Erick Thohir.
Menteri Negara BUMN yang mantan Presiden Inter Milan itu mengingatkan soal ancaman sanksi berat FIFA.
“Karena itu, kita jangan pernah lupa. FIFA akan terus memantau. Mereka tidak pernah akan lupa soal komitmen Indonesia. Ini perlu kerjasama seluruh stakeholder dalam sepakbola Tanah Air,” tutur Erick Thohir.***