SUARA CIREBON – Kontroversi Pesantren Al Zaytun di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu makin memperoleh perhatian luas masyarakat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), telah membentuk Tim Investigasi khusus untuk mendalami apa yang terjadi di Pesantren Al Zaytun.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan, tim Investigasi Al Zaytun bentukan Pemprov Jabar, rencaannya bakal memanggil Toto Abdusalam alias Panji Gumilang dan pimpinan pesantren terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Ridwan Kamil mengungkapkan, Tim Investigasi telah bekerja. Salah satu agendanya, ialah memanggil Panji Gumilang dan pimpinan Al Zaytun yang diagendakan Kamis dan Jumat, 22 dan 23 Juni 2023.
“Tim investigasi Al Zaytun bentukan Pemprov Jabar rencana memanggil pimpinan pesantren tersebut Kamis dan Jumat,” tutur Ridwan Kamil.
Sementara itu, rencananya, Kamis 22 Juni 2023, pesantren Al Zaytun bakal didemo lagi. Kali ini oleh sekelompok orang yang manamakan dirinya Forum Solidaritas Dharma Ayu (FSDA).
Demo ke Al Zaytun menyusul beredarnya flyer yang di sejumlah media sosial dan grup-grup WhatsApp yang salah satunya diterima oleh redaksi cirebonraya.com.
Sejak Minggu hingga Senin,18-19 Juni 2023, flyer berisi demonstrasi itu mengisi di hampir seluruh saluran media sosial dan grup WA. Setidaknya ada enam tuntutan yang akan disampaikan oleh FSDA.
Sebelumnya, pada Al Zaytun sempat didemo massa yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM).
Massa demonstran mendesak pemerintah agar turun tangan menanggapi kontroversi dan ajaran yang dianggap sesat di Al Zaytun.
Saat di demo massa FIM, pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang mengerahkan massa tandingan yang diklaim berjumlah sepuluh ribu orang.
Tak hanya massa, Panji Gumlilang juga mengerahkan anjing-anjing penjaga jenis herder untuk mengantisipasi massa FIM merangsek ke area Al Zaytun.
Melihat situasi tersebut aparat keamanan melakukan penyekatan agar kedua kelompok massa tersebut tidak bersinggungan. Meski sempat diwarnai kericuhan, demonstrasi massa FIM berjalan aman dan lancar.
Sisi lain, saat demonstrasi massa FIM sempat terjadi sejumlah insiden. Salah satunya adalah saat Panji Gumilang memarahi salah seorang yang hadir di lokasi Al Zaytun.
Sebelumnya orang yang dimarahi oleh Panji Gumilang disebut sebagai anggota polisi. Namun hal itu dibantah oleh Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar.
Fahri mengatakan bahwa orang yang dimarahi Panji Gumilang yang videonya menjadi viral itu bukan anggota polisi.
“Yang bersangkutan adalan ASN Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, jadi bukan anggota polisi seperti yang ada dalam narasi video yang beredar luas sehingga menjadi viral,” tukas Fahri.
Untuk pengamanan demo pada Kamis, 22 Juni 2023 besok, Polda Jabar telah mengerahkan sedikitnya 1.000 anggota Brimob dan petugas dari Polres Indramayu.***