SUARA CIREBON – Di malam Chúxī (除夕) atau malam pergantian tahun sebelum hari Tahun Baru Imlek, selain aneka masakan dan makanan juga disajikan aneka kue di meja hidangan warga Tionghoa.
Biasanya, kue itu dinikmati sesudah makan aneka masakan yang tersaji khusus menyambut hari bahagia, Tahun Baru Imlek.
Budayawan Tionghoa berdarah Jawa dan Sunda, Suhu Jeremy Huang Wijaya menyebutkan, kata “kue” sendiri berasal dari bahasa Mandarin.
“Artinya makanan adonan. Makanan yang terbuat dari adonan tepung dan berbagai jenis bahan lainnya,” tutur Suhu Jeremy, Jumat, 9 Februari 2024.
Menurut Suhu Jeremu, Selain sebagai makanan ringan dan pencuci mulut, kue juga memiliki lambang dan arti tertentu untuk yang disajikan di malam Tahun Baru Imlek.
Berikut jenis kue yang wajib ada di meja hidangan warga Tionghoa pada malam menyambut Tahun Baru Imlek :
- Spring rolls atau Chunjuan
Chunjuan adalah hidangan yang sangat populer di Tiongkok Timur, seperti Jiangxi, Jiangsu, Shanghai, Fujian, Guangzhou, Shenzhen, Hong Kong.
Kadang kala spring rolls di gantikan oleh lumpia isinya bung dan ebi. Makanan lumpia di malam Imlek mengandung arti rejeki kelimpahan.
- Onde onde
Onde-onde atau bola wijen. Onde-onde sudah ada sejak zaman Dinasti Tang. Bahkan camilan ini jadi kue resmi daerah Xian dengan sebutan ‘ludeui.
Onde memiliki arti keutuhan. Jadi harus utuh sempurna. Onde terbuat dari tepung terigu dan wijen.
3. Pia
Pia, yang lebih dikenal dengan bakpia. Merupakan kue khas China bagian selatan.
Kue pia atau bakpia, terbuat dari adonan tepung terigu dan lemak. Makan pia di malam Imlek melambangkan kesempurnaan dalam hidup.
4. Kue Mangkok
Kue mangkuk merupakan salah satu kue basah yang populer di Indonesia. Kue yang biasa dijual di pasar tradisional ini diperkenalkan imigran dari Tiongkok China Selatan.
Kue mangkok termasuk hasil akulturasi China dengan budaya Indonesia. Kue ini mirip bolu kukus.
Nama asli kue Mangkok ini adalah Fa Gao. Asal katanya Fa, berarti mengembang sedangkan Gao berarti kue.
Fa Gao adalah kue yang mengembang karena adonan kue ini telah diberi ragi. Bagian atas kue ini mekar seperti mawar. Ada keyakinan jika kelopaknya semakin banya maka akan semakin beruntung.
Masuk ke Nusantara abad ke 17. Bahan utamanya tepung beras dicampur sedikit tepung terigu, tapai singkong dan gula serta penyedap.
Adonan ini, setelah diberi pengembang kue (seperti bubuk pengembang), kemudian dikukus.
- Kue lapis legit
Berasal dari Belanda. Tetapi tiap Imlek, kelas menengah ke atas Tionghoa selalu menyediakan kue Eropa itu di malam Tahun Baru Imlek.
Lapis legit melambangkan keberuntungan. Kue lapis legit yang memiliki banyak lapisan, memiliki arti kekayaan dan kemakmuran.
Kudapan Eropa (Belanda) yang telah menjadi khas Imlek ini melambangkan kehidupan yang semakin maju dan meninggi.
- Kue ku
Kue Ku atau Kue kue, atau Ang Ku, berasal dari bahasa Mandarin Gui 龟 . Artinya Kura kura karena dicetak seperti cangkang kura kura.
Memiliki perlambang harapan akan kesehatan yang baik dan panjang umur.
Sebagimana hewan Kura kura yang berumur panjang. Kue ku umumnya berwarna merah dan hijau, disajikan malam Imlek atau 40 hari setelah melahirkan bagi warga Tionghoa.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.