SUARA CIREBON – Buntut tewasnya pucuk pimpinan Hamas,Ismail Haniyeh, intelijen Iran menahan puluhan orang termasuk sejumlah perwira militer.
Mereka ditangkap dari rumah, di kantor sejak Jumat, 3 Agustus 2024 termasuk di sejumlah tempat. Intelijen Iran melakukan pembersihan terkait hasil investigasi penyebab kematian Ismail Haniyeh.
Puluhan orang yang ditangkap merupakan para petugas dan kesatuan yang menjadi otoritas penjagaan Kawasan perumahan veteran tempat Ismail Haniyeh menginap dan tewas.
Kawasan perumahan veteran itu berada dalam otoritas Garda Revolusi Iran. Berada di sebelah utara Teheran dan tertutup untuk umum.
Intelijen Iran membuka penyelidikan besar-besaran atas kematian Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di tempat tinggalnya pada 31 Juli 2024 usai menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeskhkian.
Kantor berita Iran, IRNA melaporkan, intelijen melakukan penahanan dan investigasi secara rinci terhadap aparat militer yang bertugas di Kawasan perumahan veteran.
“Seluruh handphone dan peralatan elektronik dari yang ditahan langsung disita. Intelijen menelusuri seluruh percakapan elektronik secara rinci,” tutur IRNA.
Sejumlah perwira militer di Kawasan perumahan veteran dan pejabat militer struktural di atasnya ikut ditahan dan dimintai keterangan.
Garda Revolusi Iran, seperti dilaporkan IRNA, menyediakan tempat karantina khusus bagi mereka yang ditangkap dan ditahan. Satu persatu tengah menjalani investigasi panjang.
Penangkapan ini menyusul temuan investigasi bahwa Ismail Haniyeh ternyata tidak dibidik dari rudal atau proyektil yang dikendalikan dari Udara.
Intelijen Iran menemukan fakta, Ismail Haniyeh tewas oleh bom yang diledakan dari jarak jauh. Bom itu diletakan di tempat pucuk pimpinan Hamas dan mantan Perdana Menteri Palestina itu menginap usai menghadiri pelantikan presiden.
Hal mengejutkan, bom itu disimpan diperkirakan sudah dua bulan sebelumnya. Siapapun yang terlibat, sudah merencanakan sejak lama untuk pembunuhan tersebut.
“Bom sudah diletakan dua bulan sebelumnya. Jadi sengaja disimpan untuk menunggu target masuk perangkap. Setelah target masuk, lalu diledakan dari jarak jauh,” tutur otoritas inteljien Iran.
Pemerintah Iran, seperti diungkapkan Presiden barunya, Masoud menuding intelijen Israel berada di balik Tindakan pengecut pembunuhan Ismail Haniyeh.
“Iran bakal memberikan balasan setimpal untuk aksi pengecut ini,” tutur Presiden Masoud yang menggelar pertemuan darurat setelah tewasnya Ismail Haniyeh.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.