SUARA CIREBON – Pemerintah Yordania dan Kerajaan Arab Saudi tegas melarang Iran menggunakan wilayah udaranya untuk menyerang Israel.
“Tak boleh ada benda asing apapun di wilayah Udara kami,” tutur sebuah sumber di keluarga Kerajaan Arab Saudi di Riyadh.
Hal sama diungkapkan pejabat senior di Amman. Ditegaskan, Yordania tidak akan membiarkan wilayah udaranya dilewati rudal dan roket Iran saat menyerang Israel.
“Sikap kami tegas. Wilayah Udara adalah wilayah kedaulatan kami. Tidak ada yang bisa lewat tanpa ijin otoritas kami,” tutur pejabat senior Yordania.
The Jerusalem Post menurunkan laporan pertemuan pejabat senior dari kementrian luar negeri Yordania, Arab Saudi dan Mesir membahas konflik Palestina dan rencana serangan Iran ke Israel menyusul pembunuhan terhadap pucuk pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh.
“Yordania dan Arab Saudi sudah memperingatkan Iran agar menjauhi wilayah udaranya saat menyerang Israel,” demikian laporan The Jerusalem Post.
Menlu Yordania, Ayman Safadi mengungkapkan alasan larangan bagi roket atau rudal Iran melewati wilayah udaranya.
“Kami dalam situasi tidak berperang dengan siapapun. Karena itu, perlu menjaga kehormatan kedaulatan kami,” tutur Aymad Safadi.
Peringatan dari Yordania dan Arab Saudi itu menyusul rencana penyerangan yang dilakukan Iran ke Israel setelah kematian Ismail Haniyeh.
Iran memang harus melewati sejumlah negara untuk sampai ke Israel. Dari sisi selatan harus melewati Arab Saudi. Kemudian di tengah melewati Yordania.
Hanya ada celah di utara, yakni melalui Irak, Syiria dan Lebanon. Celah ini yang kemungkinan akan dilakukan Iran sebagai koridor seranga Udara ke Israel.
Irak, Syiria dan Lebanon merupakan sekutu dan proksi Iran. Jika Iran memulai serangan Udara, dengan larangan dari Arab Saudi dan Yordania, dipastikan serangan lewat Irak, Syiria dan Lebanon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.