SUARA CIREBON – Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Bandung kembali mencatat ada tiga kali gempa susulan sampai Kamis siang, 19 September 2024.
Hingga Kamis siang, antara 24 sampai 25 kali total gempa susulan setelah gempa pertama yang berkekuatan Magnitudo atau M4,9 mengguncang Bandung dan Garut pada Rabu siang 18 September 2024.
Laporan dampak gempa Bandung dan Garut, sejak Rabu hingga Kamis siang terus mengalir baik jumlah korban luka-luka maupun kerusakan.
Untuk korban jiwa, sejauh ini belum ada laporan masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jawa Barat.
Namun untuk korban luka-luka, baik di Bandung maupun Garut, tercatat 82 orang. Sebanyak 81 warga Kabupaten Bandung, terutama Kecamatan Kertasari dan 1 orang dari Garut.
Dari 82 korban luka-luka, terdapat 23 korban mengalami luka berat. Disanya 59 warga mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Bupati Bandung maupun Garut, sama-sama menerapkan Status Tanggap Darurat untuk daerahnya, terutama yang dilanda gempa.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengungkapkan telah menetapkan status tanggap darurat sejak 18 September 2024 tak lama setelah menyadari dampak besar dari gempa.
“Berlaku sejak kemarin, akan berlangsung selama dua pekan atau 14 hari ke depan,” tutur Dadang Supriatna.
Hal sama dituturkan Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin. Ia juga menerapkan satus tanggap darurat untuk gempa pada Rabu pagi tersebut.
“Kita sudah koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk penetapan status tanggap darurat,” tutur Barnas Adjidin.
Seperti diketahui, Bandung dan Garut luluh lantak akibat gempa dangkal berkekuatan M4,9 pada Rabu siang pukul 09.41 WIB, 18 September 2024.
Gempa berdampak luas dan sangat merusak karena merupakan gempa dangkal yang berpusat di darat di kedalaman 10 kilometer.
BMKG melaporkan, gempa Bandung dan Garut akibat pergerakan tektonik Sesar Garsela yang membentang dari wilayah Garut Selatan ke utara sampai ke Bandung.
“Ada pergerakan geser turun dari Sesar Garsela,” tutur Kepala Bidang Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Di Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Supriatna menyebutkan, sedikitnya rumah yang rusak mencapai 5.000 lebih. Berpusat di Kecamatan Kertasari, terutama di Desa Cibeureum yang merupakan pusat gempa.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.