SUARA CIREBON – Donald Trump dipastikan keluar sebagai pemenang Pemilihan Presiden atau Pilpres Amerika Serikat setelah memenangi pertarungan elektoral dengan saingannya, Kemala Harris.
Donald Trump dari Partai Republik memperoleh 277 suara elektoral (electoral vote). Sedangkan rivalnya, Kemala Harris dari Partai Demokrat meraih 226 suara elektoral.
Dalam Pilpres Amerika 2024 ini, kemenangan Donald Trump relatif merata di 48 negara bagian, terutama di basis-basis electoral vote yang menjadi perebutan suara Republik dan Demokrat seperti California dan Pennsylvania.
Dengan kemenangan di pilpres Amerika tahun 2024 ini, Donald Trump akan tercatat sebagai Presiden Amerika yang ke 45 dan ke 47.
Donald Trump akan menjadi Presiden Amerika kedua yang terpilih sebagai penguasa Gedung Putih namun dengan jeda kepemimpinan presiden lainnya,atau tidak secara berturut-turut.
Sebelum Trump, pada tahun 1890 atau di akhir abad ke 19, ada Grover Cleveland yang menjadi Presiden Amerika tidak dua periode secara berturut-turut.
Grover Cleveland tercatat sebagai Presiden Amerika yang ke 22 dan 24. Untuk Presiden Amerika yang ke 23, Benjamin Harrison.
Grover Cleveland berasal dari Partai Demokrat. Memerintah Amerika pada 4 Maret 1885 sampai 4 Maret 1889.
Kemudian tahun 1889-1893 ia dikalahkan oleh Benjamin Harrison dari Republik. Namun pada Pilpres Amerika tahun 1893, Grover Cleveland kembali memenangkan Pilpres Amerika dan menjadi Presiden untuk periode keduanya dari tahun 1893-1898.
Sejarah Grover Cleveland berulang pada Donald Trump. Ia menjadi Presiden Amerika ke 45 pada tahun 2017 – 2021.
Pada Pilpres 2020, dikalahkan Joe Biden dari Demokrat (Presiden Amerika ke 46). Kini, pada Pilpres 2024, Donald Trump kembali memenangkan pilpres Amerika dan akan menjadi Presiden Amerika ke 47.
Hal unik pada Donald Trump, dia dua kali menjadi Presiden Amerika dengan mengalahkan capres pesaingnya yang dua-duanya perempuan.
Pertama adalah Hillary Clinton pada Pilpres tahun 2017. Kini di Pilpres 2024, Trump kembali mengalahkan kandidat presiden perempuan, Kemala Harris.
Rupanya, Donald Trump menjadi figur penghalang sejarah baru demokrasi Amerika yang dipimpin seorang presiden perempuan.
Sosok Trump menghalangi Amerika menorehkan sejarah dipimpin seorang presiden perempuan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.