Artinya, kata Komarudin, mekanisme tes yang diinginkan pihaknya adalah berupa observasi atau asesmen dan langsung pemeriksaan administrasi. Menurutnya, kegagalan yang dialami para guru honorer PG dalam seleksi terdahulu adalah karena tidak adanya afirmasi usia di tahun 2021 kemarin.
Karenanya, di tahun 2022 ini Pemkab Cirebon secara otomatis hanya mengusulkan honorer PG kategori P1, yakni hanya 971 orang.
“Teman-teman ini posisinya karena tidak mendapatkan afirmasi, kalau dari segi nilai (seleksi CAT, red) teman-teman sangat mumpuni. Jadi tidak ada teman-teman ini yang bodoh, semuanya sangat mumpuni hanya rejeki dan keberuntungannya belum berpihak,” kata Komarudin.
BACA JUGA: Lengkap! Jadwal, Cara, dan Syarat Ikut Rekrutmen 1.261 Formasi CASN PPPK Kota Bandung 2022
Dari sisi pengabdian, ia mengungkapkan, guru honorer Non PG tersebut rerata sudah mengajar hingga puluhan tahun. Dari mulai 15 tahun, 10 tahun, 21 tahun hingga ada yang sudah 30 tahun.
Ia berharap, di tahun 2023 nanti guru honorer, khususnya Non PG P2 dan P3 bisa langsung terangkat tanpa tes.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto, menyampaikan, pihaknya sangat mendukung seluruh guru honorer Non PG tersebut diangkat menjadi PPPK.
BACA JUGA: Guru Honorer Non-Afirmasi Galau, Tidak Lolos PG dan Tersisih dari Pengangkatan PPPK