Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, melalui Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Deni Sunjaya, mengatakan, laporan tawuran tersebut diterima anggota Reskrim Selatan Timur yang sedang piket. Setelah itu, pihak Polsek mendatangi lokasi kejadian tapi situasinya sudah sepi.
“Saat tiba, di lokasi kejadian sudah tidak ada orang. Anggota kami hanya menemukan bekas tawuran berupa batu,” katanya.
Saat mencari keterangan, kata Deni, anggota Polsek Seltim mendapat informasi bahwa dalam tawuran tersebut mengakibatkan korban luka yang dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan dan Rumah Sakit Gunungjati.
“Sesampainya di RS Pelabuhan, didapat keterangan bahwa korban diantar oleh saksi berinisial DB, E, dan I yang saat melintas mereka melihat ada bentrokan. Saat belok ke arah Kalijaga, mereka melihat ada seseorang yang tergeletak di pinggir jalan,” ungkapnya.
Kemudian saksi menolong korban dengan membawanya ke RS Pelabuhan. “Tapi ternyata korban sudah meninggal dunia,” ujar Deni.
Sementara saksi MAN dan ESP, lanjut Deni, saat melintas lokasi kejadian, mereka juga melihat kedua kelompok sedang terlibat tawuran. Mereka melihat seseorang yang diketahui berinisial AS tergeletak ditinggalkan oleh teman-temannya kemudian membawanya ke RS Gunungjati.
“Jumlah korbannya dua orang. Yang meninggal dunia berinisial MAB (22), warga Puri Celancang, Desa Purwawinangun, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. Sedangkan korban satunya berinisial AS (15), warga Blok Kebuyutan, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon dalam keadaan tidak sadarkan diri,” pungkasnya. (Kirno)