ARJAWINANGUN, SC- Gelombang protes menentang pelayanan buruk PDAM cabang Arjawinangun kembali terjadi. Kali ini, puluhan konsumen dari perumahan Grand AWN 1 dan 2 menggeruduk kantor cabang PDAM Arjawinangun, Senin (6/1). Mereka memprotes pelayanan PDAM yang mengecewakan lantaran air PDAM seringkali tidak ngocor.
Salahsatu konsumen, Basan mengatakan, kekecewaannya terhadap pelayanan PDAM terjadi karena air kerap tidak ngocor. Bahkan, kondisi itu terjadi selama satu bulan berturut-turut.
Sehingga praktis membuat seisi rumah kelimpungan. Namun, kata Basan, ketika konsumen telat bayar dua sampai tiga bulan saja, PDAM langsung mencabut instalasi.
“Saya lihat sendiri tetangga saya langsung dicabut, padahal sebenarnya dia bisa bayar kalau dikasih waktu tiga hari saja. Tapi pihak PDAM tidak ada toleransi. Sekarang kami minta timbal balik saat air tidak mengalir, apa timbal balik dari PDAM,” ujar Basan.
Kekecewaan yang sama juga dirasakan oleh Mubarok. Jika hanya debit air menurun, kata Mubarok, dirinya masih bisa memaklumi. Menurutnya, persoalan ini sudah berbeda karena sudah berminggu-minggu air tidak ngocor ke rumahnya.
Sebagai konsumen, dirinya punya hak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Karena hak-haknya juga dilindungi oleh negara, sama seperti perusahaan PDAM yang dilindungi oleh Negara.
“Tadi kami sudah sepakat dengan teman-teman sebelum datang ke (kantor PDAM) sini, kami akan menempuh jalur hukum. Kami enggak mau buang-buang energi. Iya, kami menggugat PDAM ke PTUN, minta ganti rugi sebagai konsumen,” tegasnya.
Selain meminta kompensasi, para konsumen tersebut juga meminta agar PDAM menghentikan pemasangan pipa sambungan baru dan pelayanan non stop 24 jam.
Menanggapi hal itu, Kepala Cabang PDAM Arjawinangun Ade Kusnindar mengatakan, kondisi itu terjadi karena debit air dari hulu berkurang drastis hingga 50 persen.
Pihaknya terus berupaya tanpa henti untuk mengatur debit air tersebut. Karena untuk menambah debit air dari hulu belum memungkinkan, maka pihaknya mengatur sistim gilir kerumah konsumen setiap dua hari sekali.
Ade mengaku akan menampung semua aspirasi dari konsumennya itu. Untuk menjawab keluhan konsumennya itu, PDAM Arjawinangun akan menerjunkan tim teknis kelapangan guna memastikan air diperumahan tersebut ngocor.
“Kami akan terjunkan tim teknis bersama dengan PDAM pusat ke lapangan untuk menyisir rumah konsumen. Hari ini grand awn 1 dan 2 saya pastikan ngocor semua. Tim teknis langsung mengecek dan dipastikan semua ngocor,” kata Ade. Menanggapi tuntutan konsumen terkait kompensasi, Ade juga mengaku sudah menyampaikan aspirasi itu ke PDAM pusat di Sumber selaku pemegang kebijakan.
“Nanti ada jawaban tertulis karena ada surat yang masuk. Jadi, untuk pembayaran rekening itu nanti kita data. Kita lihat dari angka meterannya. Kalau nol berarti itu hanya dikenakan abodemen saja, tidak dihitung 10 kubik. Untuk yang pemakaiannya kecil dibawah 10 kubik itu dihitung perhitungan riil. Tapi, lebih pastinya pihak pusat yang punya kebijakan, seperti apa nanti kompensasinya,” paparnya.
Sedangkan untuk tuntutan konsumen yang meminta agar PDAM tidak membuka pemasangan baru, Ade menegaskan, pihaknya memang sudah tidak melayani pemasangan baru. Karena, saat ini PDAM Arjawinangun lebih mengutamakan normalisasi terlebih dahulu.
“Untuk permintaan penyetopan pemasangan baru, kita memang sudah stop. Kecuali di perumahan yang sudah ada MoU dengan PDAM pusat,” sambungnya.
Sementara itu, menanggapi ancaman konsumen yang akan menggugatnya ke PTUN jika air masih tidak ngocor, Ade mengaku tidak mempermasalahkannya dan itu sah-sah saja. “Kalau di gugat ya, sah-sah saja kalau masih tidak puas,” tukasnya. (Islah)