Aksi pencuri memang tak pandang bulu. Apapun bisa jadi sasaran pencurian, termasuk toko kelontong. Mirisnya, seisi toko dikuras, dari benda berat hingga ice cream.
SALAHSATU toko sembako yang berlokasi di pinggir Jalan Raya Ciperna, Desa Ciperna, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon dibobol kawanan pencuri. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (01/12/2018) sekira pukul 02.00.
Akibatnya, sejumlah barang dagangan berupa ratusan bungkus rokok berbagai merk, satu keranjang ice cream, 35 tabung gas 3 kg, dan barang kelontong lainnya raib digondol kawanan pencuri. Kerugian akibat pencurian tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Kepada Suara Cirebon, pemilik toko sembako, Cutiah (58) menjelaskan, peristiwa pencurian itu diketahuinya pukul 05.30. Ia melihat pintu toko (rolling door) sudah jebol kuncinya, tapi kondisi rolling door tetap dalam posisi menutup.
Menurut Cutiah, dirinya pun langsung bergegas masuk ke toko untuk melihat siapa yang telah merusak pintu tokonya. Setelah sampai didalam toko, Cutiah dibuat kaget bukan kepalang. Ia mendapati ruangan toko dalam kondisi acak-acakan.
“Saat itu saya sempat berfikir barangkali suami saya yang masuk ingin ngopi atau apa jadi masuk ke toko. tapi setelah saya tanya ke suami saya. Dia tidak merasa masuk ke toko apa lagi sampai mengacak-acak ruangan toko,”papar Cutiah.
Diketahui, setelah Cutiah memeriksa satu persatu etalase toko, ia mendapati sejumlah barang dagangannya sudah raib. “Itu baru belanja kemarin, rokok saya simpan di tiga tempat dibawa semua. sampai ice cream juga dibawa,” ujar Cutiah.
Selain itu, komplotan pencuri juga berhasil menggasak 35 tabung gas yang disimpan pemiliknya di dua tempat berbeda. Beberapa buah tabung gas disimpan didekat etalase dipinggir tembok dan sebagian besar tabung gas lainnya disimpan digudang.
“Tabung gas yang ada isinya 32. Yang sudah kosong ada 2 tabung. Semuanya dibawa semua,” ungkapnya.
Suami Cutiah, Rahmat (60) mengatakan, kawanan pencuri diduga masuk tokonya dengan cara merusak atau menjebol kunci rolling door menggunakan obeng atau linggis kecil. Dia dan istrinya tidak mengetahui persis jam berapa peristiwa itu terjadi.
“Kejadiannya mungkin antara jam 02.00 atau 03.00-an,” jelas Rahmat. Sepertu biasanya, suami istri pemilik toko itu tidak tidur di dalam toko, melainkan di rumah yang lokasinya tidak jauh dari tokonya.
“Biasanya setelah shalat subuh sekitar jam 05.00 kita langsung buka toko. Kebetulan kemarin istri saya jalan-jalan dulu menggerakkan badan, jadi baru datang ke toko sekitar jam 05.30,” ujar Rahmat.
Menurut Rahmat, kejadian tersebut baru dilaporkan ke RT dan RW setempat. “Baru lapor ke RT dan RW saja, ke Pak Endang dan Pak Sadira,” tukasnya.
Terpisah, Kapolsek Talun, AKP Eddie Mulyono melalui Kanit Reskrim Iptu Soleh mengatakan, hingga siang hari (kemarin) pihaknya belum menerima laporan terjadinya pencurian ditoko tersebut. “Yang pencurian itu belum ada laporan masuk ke sini,” ucapnya. (Islah)