Rilis Daerah Rawan, BPBD: Siaga Bencana Sampai Mei 2019
SUMBER, SC- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon telah menetapkan siaga darurat bencana banjir dan longsor per tanggal 1 November 2018 sampai 31 Mei 2019. Bahkan, menghadapi bencana banjir dan longson pada musim penghujan tahun ini, Pemkab Cirebon sudah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) dengan jumlah personel 152 orang dari 18 OPD dan 40 kecamatan. Demikian disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra di ruang kerjanya, Selasa (11/12/2018).
Menurut Dadang, pembentukan TRC itu, merupakan upaya pemerintah dalam mengantisipasi bencana banjir dan longsor akibat musim penghujan yang puncaknya diperdiksi akan terjadi pada bulan Februari hingga Maret 2019. Data tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.
“Kabupaten Cirebon akan mengalami puncak musim hujan pada bulan Februari dan Maret. Berkaca pada bencana awal tahun lalu, kami sudah melakukan berbagai upaya, di antaranya peninggian tanggul di Kecamatan Ciledug,” kata Dadang.
Dijelaskan Dadang, Pj Bupati Cirebon, Dicky Saromi sebelumnya sudah melakukan kerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai(BBWS) dengan melakukan peninggian tanggul setinggi dua hingga tiga meter. Peninggian tanggul dilakukan di lima desa di Kecamatan Ciledug, yakni Ciledug Lor dan Ciledug Wetan.
“Setidaknya upaya itu mungkin bisa meminimalisirdampaknya,” ujar Dadang.
Ditambahkan, terkait personel TRC yang sekarang berjumlah 152 orang, itu merupakan hasil revisi setelah dibentuk padatahun 2017 silam. “Di dalamnya, ada pembina, pengarah, pelaksana, dan kaji cepat. Tapi tahun ini sudah direvisi menjadi 152 orang yang terdiri dari 18 OPD,” ungkapnya.
Pembentukan TRC itu dibentuk khusus untuk menangani bencana banjir secara bersama-sama dengan masyarakat. Semua personelyang tergabung dalam TRC itu, imbuh Dadang, sudah dilakukan sosialisasi dan pengarahan perihal pemahaman bencana.
“Kita juga memberikan pelatihan relawan khusus untuk menghadapi bencana, agar ketika terjadi bencana tim sudah siap dan sigap,” ujarnya.
Menurut data yang dirilis BPBD Kabupaten Cirebon, sebanyak 29 kecamatan masuk dalam kategori rawan bencana. Sebanyak 23 di antaranya, yakni Kecamatan Ciledug, Pabedilan, Pasaleman, Gebang, Losari, Waled, Mundu, Lemahabang, Astanajapura, Pangenan, Gunungjati, Kedawung, Plumbon, Plered, Tengahtani, Suranenggala, Kapetakan, Klangenan, Panguragan, Susukan, Gegesik, Ciwaringin, dan Kecamatan Jamblang merupakan wilayah yang rawan bajir.
sementara sisanya, yakni Kecamatan Dukupuntang, Sumber, Gempol, Sedong, Greged, dan Kecamatan Ciwaringin merupakan wilayah rawan longsor. (Islah)