PANGURAGAN, SC- Tanggul Sungai Winong yang melintas di Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon jebol pada Rabu (2/1) sekira pukul 22.00. Akibatnya, air sungai tersebut merendam puluhan hektare area persawahan Sigrubug desa setempat.
Bukan hanya itu, air sungai juga merendam sebagian permukiman warga Desa Gujeg, Kecamatan Panguragan. Ketinggian air mencapai 30 centimeter atau sebetis orang dewasa.
Petani pemilik sawah di Blok Sigrubug, Sulaeman (65) mengatakan, lokasi jebolnya tanggul di dekat sawahnya itu sudah sering terjadi hampir setiap tahun. Sulaeman mengaku sudah menduga jebolnya tanggul itu akan terjadi saat air kiriman dan curah hujan tinggi.
Pasalnya, yang jebol itu merupakan tanggul yang kerap diperbaiki sebelumnya. Bahkan perbaikan juga sudah dilakukan dengan menggunakan batu beronjong kawat. “Bisa jebol karena batu-batunya sudah jeblos geser ke tengah sungai,” ungkap Sulaeman.
Menurutnya, kendati tidak melihat langsung ke lokasi, namun ketika dia melihat debit air sungai memuncak, saat itu dia langsung melaporkan kejadian itu kepada aparat Desa Panguragan Wetan, Bahrudin.
Di tempat yang sama, Kapolsek Panguragan, AKP Yanto mengatakan, jebolnya tanggul Sungai Winong di lokasi tersebut akibat kiriman dan curah hujan yang tinggi. Akibat jebolnya tanggul, sedikitnya 100 rumah warga terendam air dengan ketinggian mencapai 30 centi meter.
Selain itu, air juga merendam area persawahan di Blok Sigrubug. Menurut kapolsek, ketinggian air yang merendam permukiman warga itu diketahui saat dirinya bersama anggota Polsek dan Koramil membantu korban terdampak banjir di Desa Gujeg.
Beruntung, bencana banjir tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan materil. “Alhamdulillah sekarang airnya sudah surut jadi 10 cm,” kata kapolsek.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera menangani kondisi itu. Dari hasil koordinasi, pihak terkait sudah menjadwalkan perbaikan secepatnya. “Mudah-mudahan segera bisa ditangani sehingga dampaknya tidak sampai berlanjut,” ujarnya.
Senada disampaikan Kaur Pemerintahan (Mandor) desa Gujeg, Anton. Menurut Anton, jebolnya tanggul itu terjadi karena air kiriman dari arah Kreyo, Kecamatan Klangenan curah hujan yang tinggi. Banjir tersebut merendam pemukiman warga di empat blok. “Air juga merendam sawah yang sudah memasuki musim tanam,” katanya. (Islah)