Ketua panitia kegiatan, Helli Hermansyah MAP menjelaskan, kegiatan yang diselenggarakan selama 6 hari oleh Balai Diklat Keagamaan Bandung ini membahas tentang tata naskah dan kearsipan.
“Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan ada peningkatkan kompetensi peserta diklat, baik itu kompetensi dari segi pengetahuannya, keterampilannya, maupun sikap dan perilakunya. Karena dengan meningkatnya kemampuan mereka tentunya akan menunjang kinerja suatu lembaga tersebut secara keseluruhan,” katanya.
Sementara itu, rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengungkapkan, salahsatu budaya yang ingin digenjot Kementerian Agama adalah profesionalitas. Sehingga kegiatan diklat ini dianggap kesempatan emas untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas kampus tersebut dalam melaksanakan tugas.
“Karena pelayanan prima, pelayanan yang bisa memuaskan hanya bisa dicapai jika kita mempunyai komptensi. Kita mampu menunjukan diri kita lebih professional. Tanpa itu pelayanan prima dan pelayanan profesinal tidak akan bisa kita gapai,” jelas Sumanta.
Menurutnya, dengan diadakannya diklat ini akan menambah gairah bekerja dan meningkatkan keahlian dalam menjalankan tugas, terlebih diklat atau pelatihan tersebut terkait subtantif administrasi, tata naskah dinas.
Selain itu, kata Sumanta, terkait penyusunan dokumentasi dan arsip di kampus ini juga belum tertata dengan baik, sehingga hal itu juga masih menjadi kendala. Sehingga dengan dibekalinya profesionalitas melalui diklat ini, diharapkan dapat mengurai beberapa kendala yang dihadapi IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“Pembahasan dalam diklat tersebut sesuai seperti kelemahan kita di birokrasi perguruan tinggi. Mudah-mudahan kelemahan ini bisa ditutup, diatasi oleh kita semua dan apa yang kita dapatkan dari diklat ini dapat diimplementasikan dalam tugas sehari-hari,” tandasnya. (Arif)
