CIREBON, SC- Fakultas Syariah Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan Focus Grup Discussion (FGD), Selasa (6/8/2019). Kegiatan yang dihadiri Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara, Drs Helmizar MSi ini bertema ‘Akuntabilitas pengelolaan dana BOS dalam peningkatakan mutu pendidikan perspektif perguruan tinggi’.
Helmizar mengatakan, diskusi ini membahas terkait penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam peningkatan mutu pendidikan di Kota maupun Kabupaten Cirebon. Karena, menurut dia, setiap tahun pemerintah telah menggelontorkan dana tersebut yang nilainya cukup besar, yaitu 20 persen dari total APBN.
“Di perguruan tinggi itu kan ada tri dharma perguruan tinggi terkait pengabdian masyarakat. Kami harap ada pengabdian dari perguruan tinggi. Jadi ada mahasiswa yang ditugaskan saat KKM di suatu lembaga pendidikan dalam management pengelolaan dana BOS,” katanya.
Pasalnya, dia mengungkapkan, kelemahan yang kerap dialami sejumlah lembaga ialah dalam pertanggungjawabannya saat membuat laporan. Untuk itu, melalui kegiatan ini, IAIN Syekh Nurjati Cirebon diharapkan dapat memberikan kontribusi terkait pengabdian masyarakat untuk menempatkan mahasiswanya di lembaga-lembaga pendidikan, baik SD, SMP, maupun SMA untuk membuat kajian dan analisis kemudian melakukan pendampingan dalam memenej pengelolaan dana tersebut.
“Hasil diskusi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini akan kami bawa dan kami bahas nanti ditingkat pusat,” ujar Helmizar.
Sementara itu, menurut Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg, dana BOS dapat meningkatkan mutu pendidikan. Pasalnya, melalui dana tersebut dapat memberikan pelayanan pendidikan secara merata dari pelosok hingga perkotaan. Bahkan, melalui dana ini juga masyarakat tidak mampu pun dapat mengenyam pendidikan secara layak.
“Saya sangat mendukung adanya dana BOS, karena dengan adanya dana ini masyarakat tidak mampu juga dapat bersekolah. Jadi tidak hanya orang kaya yang bisa sekolah, masyarakat kurang mampu pun dapat mengenyam pendidikan,” tandasnya. (Arif)