SUMBER, SC- Meski ada perubahan Daerah Pemilihan (Dapil) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Kabupaten Cirebon tahun 2019, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Partai Golkar, H Khanafi merasa bersyukur bisa terpilih kembali menduduki kursi dewan untuk kedua kalinya, yakni periode 2019-2024.
“Intinya saya bersyukur terpilih kembali, karena (pada Pileg 2019) seolah-olah saya berada di wilayah baru yaitu Dapil III. Saya juga bersyukur karena di Dapil III saya meraih suara terbanyak,” ujar Khanafi.
Berbekal pengalaman pada periode sebelumnya, ia ingin agar Bupati Cirebon saat ini bisa memegang teguh komitmen pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon, khususnya infrastruktur jalan.
Pasalnya, selama lima tahun kepemimpinan bupati sebelumnya, dirinya mengaku memiliki banyak catatan yang tidak boleh terulang dikepemimpinan bupati sekarang. “Kita tahu infrastruktur banyak dikeluhkan, banyak kondisi jalan di Kabupaten Cirebon yang kurang bagus,” kata politisi asal Desa Lemah Tamba itu.
Selain soal infrastruktur, ia juga mempunyai catatan terkait kegiatan eksekutif yang erat kaitannya dengan pihak DPRD. Khanafi mencontohkan, catatan itu salah satunya soal Perda APBD yang tidak pernah diketahui pihak Dewan. Padahal, sebelumnya pada pembahasan rancangan APBD, dewan terlibat dalam kegiatan pengesahannya.
“Bupati sekarang harus transparan, contohnya saat membahas perda APBD. Setelah kita sahkan, Perda yang dibukukan itu harusnya dikasihkan ke Dewan agar Dewan tahu. Jangan hanya Raperda disuruh bahas tapi setelah jadi (Perda) kita tidak pernah nerima Perda APBD-nya. Lima tahun saya (di Dewan) belum pernah tahu seperti apa bukunya,” tegas Anggota Komisi I itu.
Begitu pun dengan dinas di Kabupaten Cirebon, sambung Khanafi, selama ini pihaknya tidak pernah tahu Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) di setiap dinas di lingkungan Pemkab Cirebon. DPRD Kabupaten Cirebon hanya menerimanya dalam bentuk laporan saja tanpa tahu rincian penggunaannya.
“Harusnya saat Dewan minta DPA ya dikasihlah, biar tahu rinciannya. Selama ini hanya laporan saja, kalau laporan ya semua bagus, tidak ada laporan jelek,” pungkasnya. (Islah)