WILAYAH Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon semasa zaman penjajahan Belanda masih menjadi satu bagian dengan Kabupaten Brebes. Wilayah Kabupaten Cirebon berbatasan dengan sungai kali Pemali Brebes.
Tokoh Masyarakat Losari, H Muhari Abu Kamal mengungkapkan, nama Losari diambil dari nama “loh” itu tanaman, sedangkan “sari” merupakan pusat atau kandungan makanan. “Jadi nama Losari zaman Belanda serta Zaman Sinuhun Syech Syarif Hidayatullah serta Ki Kuwu Sangkan Cirebon Girang dahulu nama Losari berasal dari tanaman Loh yang berada di Sungai Cisanggarung,”papar Muhari.
Selain tanaman Loh ada juga masjid wali yang terletak di Desa Mulya Sari Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon. Itu merupakan pertama kali ada masjid di Losari, serta ada burung perkutut mistis yang waktu itu diburu oleh masyarakat tapi tidak kena. “Setiap burung perkutut mau diambil pasti terbang ke salah satu desa yang ada di Kecamatan Losari,” katanya.
Kalau sekarang Losari Kabupaten Cirebon setelah dimekar tahun 1980 ada 10 desa, sedangkan Losari Brebes ada 22 desa sekarang masuk Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Diungkapkan Muhari, maha karya Panemabahan Losari berupa Paksi Naga Liman merupakan simbol kolaborasi antar Islam dan budaya zaman dahulu. Paksi Naga Liman marupakan simbol persatuan masyarakat semua etnis, agama serta golongan dan dipakai kendaraan oleh Sinuhun Sunan Gunung Jati. “Paksi Naga Liman ini hasil maha karya putra orang Losari yang setiap tahunnya diperingati dengan haul (ulang tahun lahirnya) Panembahan Losari,” ungkapnya. (Dedi)