Hidup Bersih dan Sehat Cegah Penyakit Peralihan Musim
PERUBAHAN musim di Indonesia hanya mengalami dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Seiring memasuki peralihan musim ini muncul banyak penyakit yang bisa menyerang masyarakat.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Dedi Supriyatnataris MKM mengatakan, di masa perubahan musim kemarau ke penghujan ini, akan muncul berbagai penyakit berbasis lingkungan yang harus diwaspadai.
“Ketika kita menghadapi musim kemarau ke penghujan itu biasanya muncul, banyak penyakit yang berbasis lingkungan, seperti Demam Berdarah (DBD), ada diare, terus ada Inspeksi Saluran Pernapasan bagian atas (ISPA),” katanya kepada Suara Cirebon, Senin (28/10/2019).
Bahkan pada awal musim penghujan ke depan, kata Deddy akan memunculkan penyakit kulit dan gatal-gatal yang disebabkan dari genangan air. “Ditambah lagi penyakit kulit. Karena kalau intensitas hujan sangat meningkat, bakal ada air tergenang, dan kemungkinan juga air buangan dari SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) yang mencemari sumber air bersih. Itu penyebab dari penyakit kulit ketika musim penghujan datang,” katanya.
Seperti sumur yang tidak memenuhi syarat yang sumurnya tidak kedap air serta saluran pembuangan air dari aktivitas keseharian itu tidak kedap air dan tidak ada resapan.
“Nah itu potensi besar sekali bakal terjadinya penyakit diare. Setiap tahun transisi musim kemarau ke musim penghujan itu yang banyak terjadi itu penyakit batuk pilek karena perubahan suhu,” ujarnya.
Tidak hanya itu saja, di setiap musim hujan permasalahan yang paling genting dan sering masyarakat mengahadapinya, yakni persoalan banjir. Dikarenakan sampah yang membuat saluran pembuangan air mampet.
“Biasanya kalau hujan saluran-saluran pada mampet karena sampah. Bahkan di tempat penampungan sampah pun kalau intensitas air hujanya besar, itu akan memunculkan persoalan baru timbulnya bau yang tidak sedap,” tuturnya.
Dari bau yang tidak sedap itu, akan berpotensi mengundang serangga seperti nyamuk, lalat, kecoa yang akan menyebarkan virus penyakit ke lingkungan sekitar.
Adapun antisipasi Dinkes kepada masyarakat, untuk tetap meningkat kan pola hidup yang sehat dan bersih. Seperti mengatur pola makan yang cukup dengan gizi seimbang dan jangan terlalu mengkonsumsi yang instan serta hindari makanan siap saji.
“Karena biasanya perubahan cuaca juga mempengaruhi kondisi dan kekebalan tubuh kita. Ini fakta berdasarkan hasil kajian kita Dinkes, dikarenakan kurangnya asupan gizi bahkan memperparah kondisi kesehatan,” tegasnya.
Dinkes mengimbau kepada masyarakat, jelang perubahan musim ini, untuk tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup yang dan bersih, seperti cuci tangan pakai sabun sebelum makan, dan sesudah buang air besar dan kecil. (M Surya)