DINAS Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon memberi penghargaan Anugerah Wiratara kepada empat tokoh yang dinilai berjasa dalam pengembangan sastra dan bahasa Cirebon.
Ke empat tokoh itu adalah Roji Hidayat, Opan Safari Hasyim, H Muhamad Among dan Akim Garis. Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Disbudparpora Kabupaten Cirebon, H Hartono dalam acara Festival Sastra Cirebon dan Pameran Prestasi Karya Pemuda di lapangan sepakbola Desa Kaliwedi Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Sabtu malam (9/10).
Kepala Disbudparpora Kabupaten Cirebon, H Hartono, menyampaikan, ke empat tokoh tersebut sangat luar biasa karena bisa paham asal-usul dan kosa kata bahasa Cirebon. Mereka, kata Hartono, banyak memberikan sumbangsih terhadap pengembanan bahasa Cirebon.
“Mas Akim Garis walaupun masih muda, termasuk guru saya. Saat kuliah, yang mengajari puisi mas Akim Garis. Begitupun Pak Opang, Pak Roji dan pak Among, mereka sungguh luar biasa. Mudah-mudahan partisipasi mereka dapat mencerdaskan anak-anak Kabupaten Cirebon,” kata Hartono.
Menurut Hartono, ke empat tokoh Cirebon tersebut telah banyak berkiprah untuk mengembangkan dan melestarikan budaya Cirebon, khususnya dalam bidang sastra. Mereka telah banyak membantu tentang literasi pengembangan bahasa Cirebon.
“Diharapkan akan muncul tokoh-tokoh berikutnya yang dapat memberikan sumbangsih bagi masyarakat Kabupaten Cirebon. Karena sungguh sangat langka buku pedoman dan sumber atau acuan lainnya baik dijenjang SD hingga SMA atau Aliyah. Guru bahasa Cirebon kehilangan arah. Penyebabnya antara lain literatur sumber belajar sangat terbatas. Oleh karenanya, kami meminta kepada pemangku kebijakan untuk meningkatkan kembali bahasa Cirebon,” papar Hartono.
Oleh karena itu, lanjut Hartono, Festival Sastra Cirebon dan pameran prestasi karya pemuda merupakan momentum untuk turut mengembangkan potensi melalui eksplorasi kreatifitas serta kerja nyata untuk bangsa Indonesia. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan akan terjalin motivasi pemuda yang kreatif, inovatif dan mempunyai bakat kewirausahaan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan.
Karena tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini sangat kompleks. Pemuda dihadapkan dengan kondisi yang menuntut persyaratan kompetensi guna memasuki tantangan regional dan global. “Pemkab Cirebon sangat mendukung semua dinamika organisasi kepemudaan dengan digelarnya Festival Sastra Cirebon dan pameran hasil karya pemuda ini,” ungkapnya.
Sementara, ketua panitia acara tersebut, Imam MJ, mengatakan, Akim Garis merupakan pegiat sastra Cirebon yang konsisten mendorong bahasa Cirebon melalui media massa. “Pak Akim Garis atau Mama Ilik orang yang berjasa mengembangkan bahasa Cirebon. Beliau dikenal dengan humoran menggunakan bahasa Cirebon baik di koran Kabar Cirebon, Fajar Cirebon dan Suara Cirebon,” ungkapnya.
Hingga saat ini, Akim Garis masih aktif menulis dan mengasuh rubric cerita humor dalam bahasa Cirebon “Ngikik Dikit” di harian umum Suara Cirebon. (Islah)