KOTA CIREBON, SC- Massa yang vtergabung dalam Forum Panjunan Bersatu (FPB) yang berjumlah ratusan melakukan demonstrasi di hadapan pintu masuk Pelabuhan Cirebon, Senin (18/11). Akibatnya aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon terhenti selama 30 menit.
Aksi massa FPB ini menuntut, debu batu bara dikelola dengan baik agar tidak mengganggu masyarakat sekitar. Pasalnya, menurut massa aksi, PT Pelindo II dan pengusaha batu bara tidak memiliki langkah konkret dalam menangani debu batu bara.
“Debu batu bara kerap tertiup angin hingga beterbangan mengotori halaman rumah, pepohonan, atap, dan lainnya ke pemukiman sekitar. Debu batu bara sangat mengganggu lingkungan dan berdampak buruk bagi kesehatan,” ungkap Heri Pramono, Ketua FPB di lokasi aksi.
Untuk itu FPB menuntut, PT Pelindo II dan pengusaha batu bara mengelola dampak buruk batu bara sehingga kebersihan permukiman dan kesehatan warga tidak terganggu. “Karena sejauh ini pihak PT Pelindo II dan pengusaha batu bara, tidak peduli dengan dampak bongkar muat batu bara dan hanya memikirkan keuntungan semata,” tandas Heri.
FPB mengultimatum jika tuntutan tidak dipenuhi, maka ia akan mengerahkan massa lebih banyak lagi. “Hari ini peringatan untuk mereka, bila tidak ada perbaikan, kami akan mengerahkan massa lebih banyak lagi,” tegasnya.
Diakui Heri, pihaknya tidak ingin mengganggu pekerjaan di Pelabuhan namun, karena gangguan debu batu bara dirasakan setiap hari maka pilihannya melakukan aksi massa. “Kami tidak mau mengganggu kerja pelabuhan, tapi mereka juga harus memperhatikan kami sebagai masyarakat,” pungkasnya. (Surya)