Potensi Kerawanan Bencana di Majalengka Hasil Pemetaan BPBD
MAJALENGKA SC- Musim hujan tiba, masyarakat dihimbau untuk lebih waspada. Pasalnya Kabupaten Majalengka termasuk salahsatu daerah di Jawa Barat yang rentan terjadi bencana alam, mulai tanah longsor hingga banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah (BPBD), Agus Permana menyatakan sejumlah kawasan di Kabupaten Majalengka rentan terhadap bencana pada musim hujan. Daerah tersebut meliputi kawasan utara dan juga selatan Kota Angin.
“Sejumlah daerah di utara Majalengka merupakan daerah rawan banjir, sedangkan di wilayah selatan yang perlu diwaspadai bencana longsor,” katanya, Jumat (3/1).
Akan tetapi, kata Agus,ancaman bencana banjir di daerah utara seperti di Kecamatan Ligung saat ini kemungkinan sudah dapat diminimalisasi. Hal itu dengan telah dilakukannya perbaikan tanggul sungai Cikamangi I dan Cikamangi II yang berlokasi di Desa Leuweunghapit. Selain itu Pemkab Majalengka telah melakukan upaya lainnya guna meminimalisasi potensi terjadinya banjir.
”Perbaikan tanggul di Sungai Cikamangi diharapkan dapat mengurangi potensi banjir di wilayah tersebut,” sambungnya.
Dia menyebutkan, secara umum, daerah di wilayah Majalengka yang rawan musibah banjir tidak hanya di Kecamatan Ligung, tetapi juga di wilayah Sumberjaya dan Kertajati. Banjir juga kerap terjadi di wilayah Kecamatan Cikijing, terutama di jalan protokol. “Kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan memasuki musim hujan ini,”harapnya.
Selain ancaman banjir, BPBD Kabupaten Majalengka juga mencatat ada 15 kecamatan yang tergolong rentan bencana longsor antara lain Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Cingambul, Cikijing, Talaga, Banjaran, Maja, Argapura, Sukahaji, Sindang, Sindangwangi, Rajagaluh, Majalengka, dan Cigasong. “Untuk bencana pergerakan tanah dan longsor, daerah rawan terjadi di wilayah Majalengka selatan yang merupakan dataran tinggi,” terangnya.
Sedangkan beberapa kecamatan lainnya di wilayah selatan tambahnya, seperti Kecamatan Lemahsugih, Cingambul, Argapura Talaga, Cikijing, Malausma dan Bantarujeg cukup rentan dengan bencana pergeseran tanah. (Dins)