Bantaran Sungai Cipager di Kelurahan Kemantren Ambrol 1 Meter Terkikis Arus Air, Ancam Rumah Warga
SUMBER, SC- Peristiwa longsornya bantaran Sungai Cipager di Blok Pekuwon RT 01 RW 01 Kelurahan Kemantren, Kabupaten Cirebon pada Selasa dini hari (14/1) membuat warga sekitar cemas dan khawatir. Terutama, warga yang rumahnya berada paling dekat dengan sungai.
Akibat longsor yang terjadi belum lama ini, jarak rumah warga dan sungai tersebut hanya tersisa sekira 30 centimeter saja. Rumah tersebut adalah milik Solehah (40).
BACA JUGA: Normalisasi Harusnya Sebelum Musim Hujan
Kondisi tersebut membuat Solehah dan keluarganya terus dihantui ketakutan. Ia khawatir, dalam waktu yang tak terduga ancaman longsor benar-benar terjadi dan menyeret bangunan rumahnya ke dasar sungai.
Menurut Solehah, peristiwa longsornya bantaran sungai itu terjadi pada Selasa (14/1) dini hari sekira pukul 20.00. Saat itu, dirinya dan keluarga sedang tidur lelap. Suara gemuruh longsor membuat dirinya terbangun karena kaget.
“Ya jelas saya takut rumah saya terseret longsor. apalagi anak saya masih kecil-kecil, saya takut sungai banjir lagi. Saya mohon agar segera disender, jangan sampai kena rumah saya,” ujar Solehah, Kamis (16/1).
BACA JUGA: Tertangkap Basah, Dua Pelaku Curanmor Babak Belur Dihajar Massa
Dikatakan, sebelum longsor, jarak antara rumahnya dengan sungai tersebut masih sekira 1,5 meter. Kini, setelah longsor terjadi, rumahnya benar-benar terancam amblas.
Selain di Blok Pekuwon, ancaman longsor juga terjadi di Blok Jepura RT 03 RW 03. Bahkan, di blok tersebut sudah ada dua rumah warga yang terkikis oleh derasnya air Sungai Cipager.
“Rumah kami hanya tinggal separuh lagi. Karena setiap banjir selalu terkikis air. Jadi kami merasa waswas terus kalau datang musim hujan,” kata pemilik rumah Lili (43).
BACA JUGA: Ribuan Warga Nunggak PBB
Menanggapi hal itu, Lurah Kemantren, Ike Sri Agustina mengaku sudah sering melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung. Bahkan pihaknya juga sudah melayangkan proposal kepada BBWS pada tahun 2018 lalu.
Menurut Ike, pihak BBWSCC juga sudah dua kali meninjau lokasi tersebut. Namun entah kenapa, sampai saat ini masih belum ada reaslisasi dari permohonan pihaknya.
“Kita sudah mengajukan proposal sejak dua tahun lalu. Bahkan kemarin sudah ada yang meninjau dari BBWSCC. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Kalau tidak segera disender dikhawatirkan rumah warga akan amblas,” kata Ike.
Sementara itu, Kasi Ekbang Kecamatan Sumber, Ahmad Syahroni menyampaikan, terkait bantaran Sungai Cipager yang longsor, pihak kecamatan juga sudah menerima laporannya dari Lurah Kemantren. Dia membenarkan bahwa pihak Kelurahan Kemantren sudah mengajukan proposal ke BBWS.
“Tapi ya kami kembalikan lagi ke BBWS yang memiliki kewenangan. Kalau dipetakan, di Kelurahan Kemantren ada delapan rumah yang rawan longsor,” kata dia.
Untuk diketahui, di sepanjang bantaran Sungai Cipager yang berada di dua blok tersebut, sekitar 50 meter rawan longsor dengan ketinggian jurang sekitar 15 sampai 20 meter. (Islah)