Sedangkan menurut Ketua Umum SPAN-UM PTKIN, Prof Dr H Mahmud MSi, pelaksanaan FGD Kehumasan tahun 2020 terkait PMB ini sedikit mengalami keterlambatan. Pasalnya, hal itu disebabkan persoalan anggaran.
“Kita agak terlambat mengumpulkan humas, karena tahun ini sedikit mendapat persoalan terkait pendanaan. Namun kita tidak boleh terganggu dengan masalah dana,” tukasnya.
Untuk itu, Rektor UIN Sunan Gunung Jati Bandung ini mengimbau, agar setiap Humas PTKIN dapat lebih gencar lagi memberikan informasi PMB melalui website yang dimiliki kampus mereka masing-masing.
BACA JUGA: Satu-satunya di Wilayah III, IAIN Syekh Nurjati Cirebon Miliki Guru Besar Langka
“Pengumuman, harus memanfaatkan website yang ada di masing-masing kampus, mengingat anggaran yang terbatas,” ucap Mahmud.
Sementara itu, Kasubag Humas dan Publikasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H Mohamad Arifin menambahkan, pasca FGD Kehumasan terkait PMB ini, setiap kampus dapat menggandeng dan lebih memaksimalkan peran humas dalam setiap tahapannya. Sehingga sosialisasi PMB dapat terlaksana dengan baik dan hasilnya pun lebih maksimal.
“Alhamdulillah, sosialisasi PMB di IAIN Syekh Nurjati Cirebon sendiri sudah kami laksanakan, salahsatunya melalui website kami. Saya berharap, setelah pelaksanaan FGD ini, setiap kampus dapat lebih memaksimalkan lagi peran humas dalam pelaksanaan PMB. Karena, seperti di ketahui, humas memiliki peran yang sangat strategis dan lebih banyak berhubungan langsung ke masyarakat. Sehingga jika antara kampus dan humas ini dapat sinergis, Insya Allah hasilnya pun dapat maksimal dan PMB dapat terlaksana dengan baik seperti harapan kita semua,” tandasnya. (Arif)