Dijelaskan, suspect virus Corona, SH mengikuti NSC selama 12 hari sampai tanggal 15 Januari 2020. Di sela-sela mengikuti NSC, SH beserta teman-temannya juga mengikuti tour di sekitar Kota Taipe pada tanggal 15 Januari 2020.
“Dia (suspect) beserta rombongan kemudian pulang dan tiba di Indonesia. Sampai di rumah, dia merasa demam, batuk semakin sering, dan sesak nafas,” tukasnya.
Masih menurut Budi, mulanya SH berobat pada 15 Januari di Klinik Pratama Medika Desa Pabuaran. Kemudian SH berobat kembali ke klinik yang sama padal 27 Januari akibat keluhan penyakit yang dideritanya tak kunjung berkurang. Hingga akhirnya, SH dirujuk ke RSUD Waled oleh dokter Klinik tersebut setelah diketahui adanya riwayat perjalanan ke wilayah terjangkit pneumonia berat yang diduga disebabkan virus Corona.
BACA JUGA: Terekam CCTV, Pencuri Kotak Amal Diburu
Lalu, SH masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Waled pada Senin 27 Januari 2020 sekira pukul 09.00 dan ditempatkan di ruangan isolasi. “Upaya yang telah dan akan kita lakukan yaitu tatalaksana kasus, pemberian antibiotik dan simptomatik sesuai advis dokter,” papar Budi.
Dan dari hasil monitoring, imbuh Budi, diketahui SH sudah melakukan kontak dengan 4 orang keluarganya, yakni dengan dua anaknya, istrinya dan adiknya. “Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) untuk pengambilan sampel swab nasofaring, sputum, dan serum yang dilaksanakan hari Selasa (kemarin) di RSUD waled,” terangnya.