Terdata 4 Anggota Keluarga Kontak Langsung, Dinkes-RSUD Waled Pastikan Baru Dugaan, Belum Terinveksi Coronavirus.
SUMBER, SC- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni menggelar konferensi pers terkait suspect virus Corona yang dialami warga Desa Cikulak, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, SH (44) di aula kantor Dinkes, Selasa (28/1).
Didampingi Direktur RSUD Waled, Budi Setiawan Sunjaya dan ketua tim dokter yang menangani kasus tersebut, dr Ahmad Fariz Zamzami serta beberapa pejabat tinggi Dinkes setempat, Enny, membenarkan adanya suspect virus tersebut. Berdasarkan laporan dari Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS) Waled, RSUD Waled telah menerima pasien dengan keluhan utama yakni demam 380 c, batuk, sesak, dan sakit kepala, sepulang dari Taiwan.
BACA JUGA: Suspek Virus Corona Jalani Isolasi 14 Hari
Berdasarkan informasi tersebut, kata Enny, tim Epidemiologi Dinkes Kabupaten Cirebon, melakukan investigasi awal terhadap pasien, termasuk kontak pasien dengan orang lain atau keluarganya. Hasilnya, pasien berinisial SH diketahui mempunyai keluhan demam sejak 15 Januari 2020 hingga mencapai 390 c. Pada saat dilakukan investigasi, kondisi suhu tubuh 36,50 c disertai batuk, pilek, sesak nafas, menggigil, sakit kepala dan nyeri otot. “Kondisi itu sudah dirasakan sebelum dia berangkat ke taiwan,” kata Enny.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Waled, Budi Setiawan Sunjaya mengatakan, hasil pemeriksaan fisik terhadap pasien, dokter mendiagnosa Community Acquired Pneumonia (CAP) atau suspect corona. Menurut Budi, riwayat kontak atau paparan diketahui dari perjalanan pasien ke Taiwan. Pada tanggal 5 Januari 2020, SH ditugaskan oleh pimpinannya mengikuti National Sales Conference (NSC) di Kota Taipe, Taiwan bersama lima rekan lainnya dari Jakarta, Semarang, dan Jawa Timur.
Dijelaskan, suspect virus Corona, SH mengikuti NSC selama 12 hari sampai tanggal 15 Januari 2020. Di sela-sela mengikuti NSC, SH beserta teman-temannya juga mengikuti tour di sekitar Kota Taipe pada tanggal 15 Januari 2020.
“Dia (suspect) beserta rombongan kemudian pulang dan tiba di Indonesia. Sampai di rumah, dia merasa demam, batuk semakin sering, dan sesak nafas,” tukasnya.
Masih menurut Budi, mulanya SH berobat pada 15 Januari di Klinik Pratama Medika Desa Pabuaran. Kemudian SH berobat kembali ke klinik yang sama padal 27 Januari akibat keluhan penyakit yang dideritanya tak kunjung berkurang. Hingga akhirnya, SH dirujuk ke RSUD Waled oleh dokter Klinik tersebut setelah diketahui adanya riwayat perjalanan ke wilayah terjangkit pneumonia berat yang diduga disebabkan virus Corona.
BACA JUGA: Terekam CCTV, Pencuri Kotak Amal Diburu
Lalu, SH masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Waled pada Senin 27 Januari 2020 sekira pukul 09.00 dan ditempatkan di ruangan isolasi. “Upaya yang telah dan akan kita lakukan yaitu tatalaksana kasus, pemberian antibiotik dan simptomatik sesuai advis dokter,” papar Budi.
Dan dari hasil monitoring, imbuh Budi, diketahui SH sudah melakukan kontak dengan 4 orang keluarganya, yakni dengan dua anaknya, istrinya dan adiknya. “Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) untuk pengambilan sampel swab nasofaring, sputum, dan serum yang dilaksanakan hari Selasa (kemarin) di RSUD waled,” terangnya.
Untuk itu, sambungnya, sehubungan dengan berita yang beredar di media sosial tentang seorang warga yang menderita Corona, tim dokter RSUD Waled menyampaikan bahwa berita tersebut tidak benar dan dapat meresahkan masyarakat. Dia menghimbau agar masyarakat tidak panik, karena pada saat ini pasien yang dirawat di RS Waled belum bisa dikatakan terinfeksi corona virus sebelum ada hasil laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta.
BACA JUGA: Waspada Virus Corona, BIJB Pasang Dua Thermal Scanner
“Kami mengimbau masyarakat tetap membiasakan diri dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di antaranya cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, menggunakan sabun pada air yang mengalir. Membiasakan tata cara batuk yang benar, tata cara bersin yang benar, konsumsi gizi seimbang, serta istirahat yang cukup,” sambungnya.
Bagi masyarakat yang mengalami keluhan seperti demam 38 derajat celcius, batuk, sakit tenggorokan, dan ada riwayat pulang dari luar negeri utamanya dari negara terjangkit yakni Cina, Taiwan, Korea, Jepang, Singapur, Thailand, segera periksakan ke dokter terdekat, puskesmas dan atau rumah sakit terdekat,” ungkapnya. (Islah)