Selasa, (7/1/2020), sebanyak 62 mahasiswa terbaik dari UIN, IAIN dan STAIN seluruh Indonesia yang merupakan peserta KKN Nusantara beserta Kapusnya, berkumpul di Asrama Haji Kupang NTT.
Asrama itu terletak di Jalan Amabi No 7, Oebufu, Kecamatan Oebobo untuk melaksanakan apel pembukaan KKN Nusantara. Apel ini bertema “Peace Building mewujudkan moderasi beragama dalam membangun Indonesia dengan metode ABCD (Asset Based Community-Driven Development)”.
Acara ini dipimpin langsung Direktorat Tinggi Keagamaan Islam, Prof Dr Arksal Salim GP MAg. NTT sendiri mendapat nilai Kerukunan Umat Beragama (KUB) sebesar 81,1 yang berada ada urutan ke 2 se-Indonesia setelah Papua Barat dengan nilai 82,1. Untuk itu, daerah tersebut adalah nusa terindah toleransi dan hal itulah yang menjadi salahsatu alasan mengapa mahasiswa ini ditempatkan di NTT.
BACA JUGA: Solusi PKL, Pemkot Perbanyak Shelter
Tiga hari di Asrama Haji, peserta KKN Nusantara mendapat pembekalan mengenai metode ABCD. Metode tersebut merupakan suatu pendekatan untuk meberdayakan masarakat melalui sikap kolaboratif dengan memfokuskan pada mencari, menemukan dan mengembangkan asset atau potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Jenis assetnya sendiri terbagi menjadi 7, yakni asset bakat dan keterampilan individu, asosiasi dan jaringan sosial, institusi lokal, fisik, sumber daya alam, sumber daya keuangan dan sosial budaya.
Sabtu, 11 Januari 2020, peserta KKN beranjak dari tempat pembekalan menuju Kecamatan Sulamu NTT. Di sana adalah tempat untuk melakukan KKN dan mengimplementasikan metode ABCD yang telah disampaikan saat pembekalan. Sebanyak 62 mahasiswa peserta KKN ini dibagi menjadi 7 kelompok dan diterjunkan ke 7 desa yang ada di Kecamatan Sulamu. Desa Oeteta adalah salah satu desa di kecamatan tersebut. Desa ini menjadi lokasi dari kelompok yang salahsatu pesertanya dari mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk mengabdi kepada masyarakat.