Rachman menjelaskan, untuk penanggulangan tembok tanggul jebol tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Melainkan harus melalui penganggaran ditahun berikutnya. “Kalau di anggaran perubahan tahun ini ada (anggarannya), berarti nanti bisa dilaksanakan tahun ini,” papar Rachman.
Sebaliknya, jika dalam anggaran perubahan tidak ada anggarannya, maka akan dianggarkan pada tahun berikutnya. “Kalaupun harus sekarang, ya kita cek dulu apakah bisa dilakukan dengan pemasangan beronjong atau tidak. Kalau bisa, nanti kita paling bisa bantu beronjongnya saja, batu-batu dan lainnya dari desa,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemdes Sarabau, Kecamatan Plered bersama masyarakat setempat pada Minggu pagi (9/2) gotong royong penanggulangan tembok Sungai Cikenanga yang jebol pada Jumat malam (7/2). Lokasi jebolnya tembok tanggul sungai sekira 10 meter itu berada RW 01 Blok Kebonjini desa Sarabau. Penanggulangan dilakukan dengan menggunakan geribig atau anyaman bambu dan ditahan dengan bebatuan.
BACA JUGA: Laporkan Polemik Izin Surya, Dewan Anggap Salah Alamat
Kuwu Sarabau, Akmad Dandon menjelaskan, penanggulangan sementara dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya debit sungai Cikenanga mengingat hujan masih terus turun.
“Ini sifatnya hanya sementara, pekerjaan ini memakai dana talangan dulu yang penting bisa menahan debit air yang besar agar tidak kembali masuk pemukiman warga. Karena kalau tidak segera diperbaiki, kasihan warga terutama warga RW 01,” ujar Kuwu. (Islah)