“Karena minimal perbaikan itu hanya setahun sekali saja. Tapi sekarang setahun bisa tiga kali. Jadinya biaya perawatan justru lebih tinggi,” kata Herwidiakto.
Lebih jauh dia menjelaskan, berdasarkan catatan pihaknya, hingga saat ini lalu lintas truk ODOL di beberapa ruas tol masih cukup besar. Untuk ruas Tol Kanci-Pejagan saja, dari 34 kendaraan yang masuk, 20 kendaraan diantaranya adalah truk ODOL.
Dengan kegiatan kampanye tersebut, imbuhnya, apa yang bisa dijadikan sebagai strategic bussiness plan maintanance itu terjaga baik. Sehingga kinerja Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tidak perlu minta subsidi ke pemerintah karena bisa termanage dengan baik.
BACA JUGA: Pura-pura Tunggu Pasien, Seorang Pria Sikat Tas dan HP di RS Sumber Waras Cirebon
Di tempat yang sama, anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Agita Wijayanto mengatakan, sebagai upaya meningkatkan langkah nyata keselamatan berkendara di Jalan Tol pihaknya menggandeng seluruh BUJT dan Korps Lalu Lintas Polri serta elemen lainnya.
Sosialisasi terus digelar mengingat pentingnya kesadaran keselamatan berkendara. “Melalui langkah nyata, aksi berkeselamatan yang dilakukan sesuai arahan pak menteri ini disertai langkah penindakan secara tegas,” ujarnya.