KOTA CIREBON, SC – Pengembangan sumber daya manusia yang masih rendah menjadi kendala pemerintahan dalam mengelola atau mengembangkan destinasi wisata di Kota Cirebon.
Menurut Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Cirebon Agus Suherman, Sumber Daya Manusia (SDM) rendahlah yang menjadi pemicu hal tersebut.
Untuk itu dikatakan Agus, demi mengembangkan wisata di Kota Cirebon, sangat perlu adanya dorongan dari seluruh stakeholder dan masyarakat, agar pengembangan wisata di Kota Cirebon dapat tertata dengan baik.
“Sehingga ini perlu dukungan dari semua pihak, agar pengembangan wisata di Kota Cirebon, bisa tertata dengan baik, jangan sampai kecolongan,” katanya kepada Suara Cirebon, Rabu (19/2/2020).
Agus menambahkan, dengan sistem pengelolaan yang baik dari segi fisik ataupun non fisik terhadap destinasi wisata yang dimiliki Kota Cirebon, akan membuat para pengunjung datang kembali ke Kota Cirebon untuk menikmati wisata di kota wali ini.
DKOKP sendiri ungkap Agus, sempat menerima kabar tidak enak, bahwa di Cirebon itu banyak orang yang meminta-minta, bahkan hingga harga tarif mobil wisata mahal.
“Di samping itu kerjasama bersama semua pihak, juga perlu dilakukan dalam mendukung perubahan pengelolaan wisata di Cirebon,” tambah Agus.
Agus tak menginginkan, jangan sampai, tidak satu pemikiran baik dari masyarakat yang masih meminta-minta, bahkan menaikan tarif yang tidak wajar
“Seperti di salah satu keraton di Cirebon ada mobil wisatawan ditarif sampai dengan Rp 50 ribu per mobil, sungguh ini merusak citra Kota Cirebon dimata para pengunjung,”tutur Agus.
Dikatakan Agus, dalam pengembangan wisata ini semua pihak harus terlibat, karena tak dapat dipungkiri Kota Cirebon merupakan daerah wisata dan jasa. Artinya wisatanya perlu dikelola dengan baik, tidak ada orang yang meminta-minta, bahkan sampai memaksa dan lain-lain.
“Kami akan mencoba untuk mencari cara, agar bisa ada perubahan dalam pengelolaan wisata ini untuk kedepannya,” kata Agus.
Masih dikatakan Agus, dengan adanya pembongkaran situs Matangaji di kampung Melangse Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, dikarenakan kelemahan dalam menjaga situs.
“Jadi macam kaya gini ya udah ya, kaya kecolongan kita, kalau yang begini tidak hanya dari dinas saja semua harus bergerak,”katanya. (M. Surya)