KOTA CIREBON, SC- Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Moh. Handarujati, K.S.Sos, geram kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon yang belum juga memperbaiki jembatan ambruk di Kampung Sumurwuni, Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti.
Pasalnya jembatan tersebut, sudah sebulan lebih belum ada penindakan dari dinas terkait, pasca diterjang sungai Kalijaga pada bulan lalu, tepatnya hari Jumat (2/02/2020) malam lalu.
Ambruknya jembatan penghubung RT 02 dan RT 03 ini berimbas kepada aktivitas warga setempat, sudah sebulan ini warga harus memutar ataupun melewati jembatan sementara yang terbuat dari bambu, itu pun hanya untuk pejalan kaki.
BACA JUGA: Proyek Pembangunan APBD 2019 Disorot
Dengan kondisi jembatan yang belum juga diperbaiki, Andru mengatakan, perbaikan jembatan bisa dilakukan melalui anggaran dana darurat, sebab hal tersebut berkaitan dengan kebencanaan.
“Kemarin sudah saya sampaikan supaya pemerintah kota bisa membuat perencanaan, kemudian juga kita sudah meminta kalau memang itu bisa dipergunakan mengenai dana darurat yang sudah terpasang, yaitu bisa digunakan dana darurat itu,” kata Andru kepada Suara Cirebon, di gedung DPRD Kota Cirebon, Jl Siliwangi, belum lama ini.
Sebagai perwakilan rakyat, legislator dari Partai Demokrat ini, sangat mengharapkan, Pemkot Cirebon dengan dinas terkait, yakni DPUPR agar segera diperbaiki.
BACA JUGA: Aparat Desa Protes Keterlambatan Iuran BPJS
“Sangat dibutuhkan sekali, karena memang itu jembatan menjadi akses utama untuk masyarakat harapan saya sih segera dibangun atau diperbaiki, agar akses masyarakat jadi mudah kembali,”ujarnya.
Dikatakan, jika memang perlu Pemerintah Kota Cirebon dengan DPRD konsultasi ke BPK, akan dilakukan, karena pada dasarnya DPRD menginginkan jembatan yang ambruk bisa dibangun kembali.
Ia menegaskan dengan kondisi musim hujan seperti ini, masih bisa dilakukan perbaikan, setidaknya membuat rangka, karena tidak lama lagi musim hujan akan segera berakhir.
BACA JUGA: Tawarkan Jasa Kaya Gituan Melalui WA, Ibu RT di Majalengka Kendalikan Prostitusi Online
“Kalau cuaca dengan kondisi yang sekarang, saya kira kalau bikin rangka segala macam seharusnya sih bisa, kemungkinan besar musim hujan akan selesai, kemudian sudah bisa terterap,”tegasnya
Lanjut Andru, jika estimasi anggaran darurat itu bisa digunakan untuk memperbaiki jembatan tersebut, ia menargetkan sekitar dua bulan atau tiga bulan bisa selesai.
“Tapi minimal nya jembatan darurat harus dibangun sama pemerintah. Karena itukan akses masyarakat RT dua dan RT tiga,”jelas Andru.
Tak hanya itu, Andru pun meminta kepada Pemkot Cirebon agar bisa pro aktif membangun komunikasi dengan baik terkait persoal tersebut.
BACA JUGA: Situs Kebuyutan Trusmi Cirebon Terbakar, Proses Pemadaman Habiskan 7.000 Liter Air
“Kalau misalkan di APBD perubahan ya sudah pasti kita bisa anggarkan cuman kan lama prosesnya,”imbuhnya.
Tambah Andru, dibulan Juni kedepan baru menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), Sedangkan pelaksanaan musrembang di tanggal 18
“Secara otomatis bisa digarap di APBD perubahan, maka kita munculkan solusi kalau anggaran itu bisa dipakai, ya pakai karena anggaran nya sudah kita pasang kalau enggak salah sampa 2 atau berapa miliar dari anggaran itu,”pungkasnya. (M Surya)