“Artinya 1.372 Calhaj sudah dalam kondisi sehat. Tapi memang ada 2 orang calhaj yang tidak memenuhi syarat dalam segi kesehatannya. Dan dua orang ini sudah ditangani, nanti akan ada satu orang diganti oleh keluarganya dan prosesnya sudah berjalan di kemenag,” terang Enny, Rabu (11/3).
Sedangkan sebanyak 732 calhaj lainnya masih menunggu Istito’ah atau menunggu terpenuhinya syarat kesehatan. Dari 732 calhaj itu, mayoritas gangguan kesehatannya karena faktor penyakit di usia tua dan penyakit degeneratif seperti hypertensi dan diabet.
“Kita masih menunggu sampai mereka memenuhi syarat, dan kita masih terus memantau mereka,” ungkapnya.
BACA JUGA : 15 Orang di Kabupaten Cirebon Dalam Pengawasan
Untuk langkah selanjutnya, kata Enny, Dinkes akan melakukan vaksinasi meningitis kepada calhaj yang sudah dinyatakan sehat tersebut. Namun, langkah ini akan dilakukan setelah ada intruksi atau surat edaran dari Presiden melalui Kementrian Kesehatan (Kemenkes) tentang pelunasan pembayaran biaya haji.
Artinya, dengan adanya instruksi atau surat edaran pelunasan itu berarti Pemerintah Arab Saudi sudah memberi izin kedatangan calhaj asal Indonesia untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci. “Kalau informasi dari hasil rapat di provinsi beberapa waktu lalu sih pertengahan bulan Maret ini akan ada pelunasan,” ungkap Enny.
BACA JUGA: Waspada, Banyak Makanan Berzat Kimia
Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriyani Gantina meminta kepada calhaj agar tidak khawatir dengan pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi diyakini akan membuka pelaksanaan ibadah haji untuk Indonesia. Komisi VIII sudah mendorong Kemenkes dan Kemenag untuk bersinergi dengan pemerintah kabupaten atau kota se Indonesia mempersiapkan calhaj untuk mengantisipasi Covid-19.
“Hanya, bagaimana pemerintah Indonesia meyakinkan Pemerintah Arab Saudi bahwa jamaah Indonesia yang akan berangkat terbebas dari virus korona,” ungkapnya. (Islah)