Kepala DPKUKM pastikan, Pemerintah Kota Cirebon tidak bisa mengendalikan kenaikan harga gas melon yang menembus angka Rp30 ribu.
LANGKANYA gula pasir di beberapa supermarket di Kota Cirebon salahsatu imbas dari wabah Covid-19. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon, drh Hj Maharani Dewi.
“Monitoring kami yang kemarin ke supermarket, semua bahan pokok aman, yang tidak ada itu gula memang kosong. Pengaruh virus korona juga, itukan pastinya seperti transportasi dari agennya dan model gilingnya juga,” kata Maharani kepada Suara Cirebon usai menghadiri launching SIPD di ruangan Adipura Balaikota Cirebon, Senin (16/3/2020).
Dia mengungkapkan, selain pengaruh pandemi Covid-19, langkanya gula pasir ini juga dikarenakan stok dari pusat atau agen kosong, sementara penjualan gula pasir di pasar tradisional tersedia dengan harga yang tinggi.
“Faktornya dari pusat agennya memang enggak ada, kalau di pasar memang ada tapi harganya naik tinggi,” ujarnya.
Berkaitan dengan gas elpiji, lanjut Dewi, keberadaan gas melon tersebut di Kota Cirebon masih dalam kategori aman, meskipun sulit.
“Kalau bahasa aman, aman itu ada, walaupun sulit, bukan kosong ya saya sendiri terjun langsung ke pasar-pasar ke tempat penjualan gorengan, tukang baso, gas elpiji masih ada,” imbuhnya.
BACA JUGA: Siswa Nongkrong akan Dipulangkan
Dia mengakui, walaupun gas elpiji eceran dalam keadaan sulit dicari, namun di tingkat agen tidak ada masalah, “Tapi yang eceran itu memang sulit, untuk kebutuhan rumah tangga tapi masih ada dengan harga yang tinggi kisaran Rp25 ribu sampai Rp30 ribu,” jelasnya.
Terkait kisaran harga tersebut, Maharani memastikan, Pemerintah Kota Cirebon tidak bisa mengendalikannya, “Pemerintah tidak bisa mengendalikan ya, karena itukan toko, sesuai dengan permintaannya,” ucapnya.
BACA JUGA: Bupati Imron Siap Disumpah Alquran
Menurut dia, permintaannya bukan semakin tinggi, tetapi standar, hanya karena stok dan keberadaannya agak susah. Bahkan, Maharani menjelaskan, tingginya harga beras premium yang semula hanya kisaran 11 ribu sampai dengan 12 ribu.
“Yang agak naik itu beras premium sekitar 1700 dari harga yang harusnya 11 ribu atau 12 ribu,” pungkasnya. (M Surya)