CIREBON, SC- Warga Cirebon digegerkan dengan penemuan sesosok mayat mengapung di sungai dengan luka bekas gigitan “Yuyu” (ketam), Kamis (19/3/2020) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi terlentang mengenakan kaos warna biru dongker motif dan celana warna hitam.
Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh warga asal Kabupaten Kuningan, Niko Agung Gumilang saat mencari pabrik yang berada di dekat lokasi penemuan mayat di Jalan Pantura, tepatnya di Desa/Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Saat mengetahui ada mayat, dirinya langsung melaporkannya kepada warga sekitar.
“Saya datang di lokasi untuk mencari gudang penyimpanan garam. Namun saat membuka pintu mobil, saya melihat ada sesosok mayat yang mengapung di saluran air. Setelah itu saya langsung laporan ke warga,” katanya kepada suaracirebon.com.
Kapolresta Cirebon, Kombes Polisi M Syahddudi melalui Ps Kasubag Humas Polresta Cirebon, IPTU M Soleh mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, di bagian mata kanan, telinga kiri, dan leher korban ditemukan luka bekas gigitan hewan air. Namun, di abgian tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Dugaan sementara, korban meninggal akibat terjatuh saat duduk di jembatan saluran air.
“Di lokasi kejadian, kami juga menemukan bungkusan plastik abu berisi sepasang sandal, biskuit marie, dua bungkus nasi, kerupuk, obat lansofrazole, diapet dan dompet berisi SIM BII Umun dengan identitas tersebut. Setelah dilakukan olah kejadian, petugas dari Polsek Pangenan melakukan police line di lokasi salurang sungai tersebut, kemudian membawa mayat ke Rumah Sakit Gunungjati, Kota Cirebon,” ujarnya.
Berdasarkan identitas yang ditemukan di saku korban, mayat laki-laki tersebut diketahui bernama Tjoa Soen Tjwan. Korban merupakan warga Kampung Sitimulya, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
BACA JUGA: Tjoa Soen Tjwan Ditemukan Tewas di Saluran Air
Menurut keterangan tetangga korban, Ibu Mutiah, semasa hidupnya korban mempunyai riwayat diabetes dan TBC. Korban tinggal sendirian di rumahnya, karena istrinya sudah meninggal dunia dan tidak memiliki anak.
“Korban pergi dari rumah pada hari Rabu (18/3/2020) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB. Dia pamit ke tetangganya ingin pergi ke pabrik untuk bekerja sebagai supir di pabrik Pangenan Sari Bumi Sentosa,” terangnya.(Kirno)