TENGAHTANI,SC- Virus Corona (Covid-19) berimbas ke berbagai sector, termasuk perdagangan di wilayah Kabupaten Cirebon, apalagi daerah ini sudah masuk dalam zona merah penyebaran virus yang mematikan tersebut. Dampak dari Covid-19 kini mulai terasa bagi salah satu wirausaha kuliner terkemuka di Cirebon karena mulai sepi pembeli hingga mencapai sedikitnya 80%, seperti yang diakui pemilik rumah makan empal gentong H Apud.
H. Apud menjelaskan, mulai Senin 17 Maret 2020 lalu hingga sekarang ini te mpat usaha rumah makannya terpaksa tutup. Hal tersebut semenjak pemerintah memberlakukan kebijakan social distance selama 14 hari ke depan untuk mencegah penularan wabah Corona.
“Sebagai warga tetap mentaati peraturan pemerintah tersebut. Semenjak hari Senin lalu (17/03/2020) ada sosialisasi, ajakan atau imbauan dari pemerintah, saya menuruti gak jualan. Coba ternyata luar biasa, omzet turun sangat drastic,” kata H Apud kepada sejumlah awak media di rumah makan miliknya, Jalan Raya Ir. H Juanda, Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, Senin (23/03/2020) siang.
Menurut H .Apud, semenjak ramainya virus Corona jadi perbincangan di belahan dunia sekarang ini berimbas pada turunnya penjualan. Sekarang sudah susah, karena omset sudah tidak ketemu lagi malah rugi banyak. “Konsumen saya kebanyakan terutama dari Jakarta dan Bandung istilahnya gak boleh keluar, otomatis kita omset turun drastic,” katanya.
Bahkan, dari dampak virus Corona tersebut, sebanyak 130 pegawai rumah makan empal gentong H Apud diliburkan. Namun, walaupun karyawan diliburkan, H Apud tetap memberikan gaji setiap pekannya. “Jadi pada intinya dari 130 karyawan diliburkan tetap dapat gaji, dan coba bayangkan yang 50 ribu per orang kali 130 berapa,tetapi sudah resiko saya,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kabupaten Cirebon Zona Merah Korona
H.Apud berharap agar permasalahan virus Corona cepat berlalu, supaya usaha rumah makan normal seperti semula. Penyakit akibat virus Corona tersebut memang menurutnya bukan di Negara Indonesia saja, namun, sudah mewabah di berbagai belahan dunia.
Hal tersebut juga dirasakan oleh seorang wirausaha kuliner Es Tawuran, H Dede Junaedi. Dia mengaku omset penjualannya turun drastis mencapai 100%. “Kita di usaha kuliner otomatis turun 100%, sampai tutup gitu, karena keadaannya begini, mau buka saya takut masalah penyebarannya, mau gak buka kendala karyawannya,” ungkap Dede.
Walaupun begitu, H.Dede sendiri mengaku pasrah dengan keadaan sekarang ini dan tetap mengikuti peraturan pemerintah, karena keadaannya sedang ada wabah Corona mau bagimana lagi dan harus bisa lapang dada dengan mengikuti aturan pemerintah, jangan banyak berkerumunan atau mengurangi.
BACA JUGA: DPRD Minta Hiburan Malam Ditutup
“Saya tetap berdoa agar penyakit Corona cepat hilang. Mudah-mudahan virus Corona ini tidak terlalu lama, karena saya juga butuh makan, karyawan juga butuh makan, jadi saya berdoa sama Allah Swt semoga Corona cepat hilang dan bubar,” harap Dede. (Narsita)