KUNINGAN,SC – Untuk meningkatkan minat baca masyarakat Kuningan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan tujuh buah Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan satu buah motor baca.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama didampingi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kuningan, Drs. Ucu Suryana, M.Si., didampingi Kabid Perpustakaan, Drs. Maman Rochmana, M.Pd., dan penerima penghargaan Duta Baca, pada Senin (16/3/2020), saat apel di Lapangan Setda.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kuningan, Ucu Suryana, didampingi Kabid Perpustakaan, Maman Rochmana, menjelaskan, penerima manfaat tujuh Kolecer tersebut, diantaranya, Kecamatan Kuningan, Kadugede, Subang, Ciawigebang, Cilimus, Luragung dan RSU Linggajati.
“Sedangkan bantuan motor baca akan dipergunakan secara bersama bagi para pegiat Taman Baca Masyarakat (TBM) yang membutuhkan motor baca. Bagi TBM yang memerlukan bisa menghubungi Disarsipus Kuningan. Ini ditujukan supaya lebih mendekatkan lagi kepada masyarakat, terutama dalam menarik minat baca,” ujar Maman kepada Suara Cirebon.
BACA JUGA: ODP Covid-19 di Kabupaten Cirebon Meningkat Tajam
Bantuan Kolecer sendiri adalah bantuan kedua setelah tahun kemarin, dan Maman berharap, kedepannya Kolecer bisa ada disetiap kecamatan. “Kita juga akan terus pantau penggunaannya, termasuk terus melakukan sosialisasi kepada warga tentang sadarnya membaca. Karena didalam Kolecer ini, tidak hanya satu jenis buku saja, tapi beragam buku ada, dan setiap Kolecer berbeda bukunya, sehingga bisa diroling setiap waktu tertentu, supaya ada penyegaran buku,” paparnya.
Program Gubernur Ridwan Kami itu karena berdasarkan hasil survey yang menyebutkan, bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Indeks membaca orang Indonesia hanya 0,001, artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya ada satu orang yang minat membaca. Bahkan, menurut survey Central Connecticul State University di New Britain, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara terkait minat baca.
“Kalau sekarang kita ajak masyarakat datang ke gedung Perpustakaan Daerah agak susah kemungkinan karena kesibukannya, dan jarak yang jauh. Maka kita ubah pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat Kuningan bisa naik indeks literasinya,” imbuhnya.
BACA JUGA: Bukan Libur, Tapi Belajar di Rumah
Saat upacara, Bupati Acep berharap, para camat bisa ikut mensosialisasikan keberadaan perpustakaan keliling, sebab buku saat ini masih menjadi sumber literasi terpercaya. Dengan adanya motivasi tersebut, semua lapisan masyarakat agar hobi membaca dan menjadikan sumber rujukan yang valid. (nung)